"Lebih baik mereka menyerahkan diri. Percuma mereka tidak akan menang saya yakinkan itu," kata Pangdam dalam jumpa pers, di Rimba Papua Hotel Timika, Senin (20/11/2017).
Menurutnya, perbuatan mereka menyalahi hukum dan aturan. Maka apapun tujuan mereka tidak tercapai, karena tugas aparat kemanan TNI-Polri melaksanakan tugas mulai. Selagi masih ada TNI, siapa pun tidak ada yang bisa mengganggu keamanan di NKRI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak akan berupaya memfasilitasi kepulangan warganya yang menjadi korban penyanderaan kelompok KKB Tembagapura.
Tiga orang utusan Bupati Demak tiba di Kabupaten Mimika, yakni Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Pemkab Demak Eko Pringgo Laksito, Kepala Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, H Agus Herawan, Kepala BAZNAS Demak Bambang Susetioyanto.
Ketua tim utusan Bupati Demak Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Industri Pemkab Demak, Eko Pringgo Laksito mengatakan, pihaknya diperintahkan oleh Bupati Demak untuk melihat secara langsung warga Demak yang beberapa waktu lalu menjadi korban penyanderaan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Tembagapura.
Dengan kedatangan in, Pemkab Demak akan berupaya semaksimal mungkin untuk memfasilitasi warga Demak dan apakah mereka ingin pulang atau masih ada yang tetap ingin pulang ke kampung.
"Pemkab Demak juga dituntut oleh keluarga korban, yang terus-menerus menanyakan kondisi keluarga yang di Timika. Sehingga kami di utus untuk mengecek langsung terhadap warganya. Walau pun warga Demak dalam mencari pekerjaan tidak izin dari pemerintah. Tapi mereka adalah warga kami," kata Kadisnaker dan Industri Demak, Eko Pringgo Laksito di sela-sela kunjungannya menemui warga Demak di Mimika.
Eko menambahkan, berdasarkan data yang ada, warga Demak yang menjadi korban sandera KKB sebanyak 39 orang. Dimana jumlah ini sudah disempurnakan, karena sebelumnya data dari jumlah warga Demak berubah-ubah.
Di mana jumlah data awal sebelum dievakuasi sebanyak 35 orang. Selanjutnya setelah dievakuasi menjadi 36 orang, dan berkembang menjadi 39 orang. Dan setelah datanya disempurnakan menjadi 43 orang, tetapi sudah ada yang pulang sebanyak empat orang. Sehingga tinggal 39 orang yang masih di Mimika.
"Sekarang masih ada 39 orang, dan kondisinya, Alhamdulillah semua dalam keadaan sehat. Untuk makan minun sudah layak. Namun secara psikis yang perlu dibangun," tuturnya.
Dalam pertemuan yang sudah dilakukan, warga Demak sepakat untuk pulang. Karenanya, pihaknya Pemkab Demak akan memfasilitasi dan berkoordinasi agar warga Demak bisa pulang bersama-sama dengan menggunakan pesawat.
"Intinya, kami siap dan akan memfasilitasi warga Demak untuk pulang ke kampung halaman. Saat ini kami masih berkoordinasi untuk mencarikan pesawat terbang, agar mereka bisa pulang bersama-sama,"ungkap Eko Pringgo Laksito. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini