DPP Golkar Siap Rapatkan Usul Munaslub Pergantian Novanto dari Ketum

DPP Golkar Siap Rapatkan Usul Munaslub Pergantian Novanto dari Ketum

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Kamis, 16 Nov 2017 14:50 WIB
Setya Novanto. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom).
Jakarta - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) yang juga politikus senior Golkar, mengusulkan forum Munaslub untuk mengganti Setya Novanto sebagai ketua umum Golkar. DPP Golkar menyebut saran JK akan dibicarakan.

"Apa yang di katakan Pak JK mudah dipahami oleh orang banyak," ujar Ketua DPP Golkar Andi Sinulingga kepada wartawan, Kamis (16/11/2017).


"Saya kira wacana yang berkembang itu perlu dibicarakan oleh rapat DPP," imbuh dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Andi menyebut forum Munaslub punya syarat. Ada dua opsi sebelum Munaslub benar-benar bisa dilakukan.


"Wacana pergantian ketua umum melalui Munaslub seperti yang dikatakan ARB itu sudah benar. Munaslub bisa dilakukan atas inisiatif DPP dan usulan 2/3 DPD Provinsi," tutur Andi.

Sebelumnya Wapres JK menyebut harus ada yang memimpin Golkar usai Novanto menghilang di tengah pengejaran KPK. Untuk itu, pergantian ketum melalui Munaslub disebutnya sangat mendesak.

"Harus ada yang pimpin Golkar. Harus segera. Kalau tidak, masa kapten menghilang tidak diganti kaptennya? Masa menghilang. Harus ada pemimpin baru yang muncul," tegas JK yang merupakan ketum Golkar periode 2004-2009 itu.


Para Pimpinan DPD Provinsi Partai Golkar rencananya akan berkumpul dalam waktu dekat untuk membahas masalah Novanto yang terjerat dalam kasus dugaan korupsi e-KTP itu. Munaslub diprediksi akan menjadi salah satu pembahasan dalam forum DPD 1 Golkar itu.

"Dalam waktu dekat, DPD Provinsi akan bertemu untuk membahas langkah-langkah terbaik untuk Partai. Kita akan mendiskusikan sejernih-jernihnya sikap apa yang harus diambil dalam situasi saat ini," sebut Wasekjen Korbid Kepartaian Golkar M Sarmuji kepada detikcom.

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads