Idrus Soal Novanto Didesak Mundur: Nanti juga Dia Tahu Diri

Idrus Soal Novanto Didesak Mundur: Nanti juga Dia Tahu Diri

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 16 Nov 2017 14:16 WIB
Setya Novanto/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Sekjen Golkar Idrus Marham menegaskan adanya sistem internal partai yang harus dipatuhi terkait munculnya dorongan pergantian Setya Novanto dari posisi ketum. Idrus yakin Novanto akan tahu diri.

"Jadi itu yang saya katakan ini ada sistemnya semua. Ngga usahlah kita (dorong) bahwa ada yang minta mundur, ada minta diberhentikan, kita serahkan kepada sistem yang ada. Tentu misalkan dengan proses-proses yang ada ini kita punya keyakinan ini nanti Pak Novanto juga tahu diri," ujar Idrus kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017).

Idrus yakin Novanto akan kooperatif dengan proses hukum yang dilakukan KPK. Golkar pun ditegaskan Idrus menghormati KPK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Golkar dari awal sudah menyampaikan kita menghormati proses-proses hukum yang dilakukan oleh KPK sebagai penegak hukum. Karena itu kita harapkan supaya Pak Novanto tetap konsisten, kooperatif terhadap proses-proses yang ada," sambungnya.

Dorongan Novanto agar diganti muncul salah satunya dari sesepuh Golkar, Jusuf Kalla. Berikut petikan video wawancaranya:

[Gambas:Video 20detik]

Menurut Idrus, Novanto tidak memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP atas saran pengacaranya. Pengacara Novanto menyebut sejumlah alasan mengapa Novanto tak perlu memenuhi panggilan KPK.

"Penasihat hukum mengatakan ia memang tidak hadir kenapa karena Pak Novanto sedang mengajukan judicial review terkait dengan perlu tidaknya izin anggota DPR kepada Presiden bila dipanggil. Itu permasalahannya. Jadi ini semua clear," ujar Idrus.

KPK menetapkan kembali Novanto sebagai tersangka dugaan korupsi e-KTP. Dia disangka bersama-sama sejumlah orang menguntungkan diri sendiri atau korporasi terkait proyek pengadaan e-KTP.

(fdn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads