Hina Kim Jong-Un, Trump Disebut Korut Pantas Divonis Mati

Hina Kim Jong-Un, Trump Disebut Korut Pantas Divonis Mati

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 15 Nov 2017 17:08 WIB
Donald Trump saat pidato di hadapan parlemen Korsel (REUTERS/Lee Jin-man/Pool)
Pyongyang - Media nasional Korea Utara (Korut) kembali melontarkan kecaman untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Korut menyebut Trump pantas divonis mati karena menghina pemimpin mereka, Kim Jong-Un.

Tidak hanya itu, Korut juga menyebut Trump pengecut karena membatalkan kunjungan ke Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korut dengan Korea Selatan (Korsel) beberapa waktu lalu.


Seperti dilansir AFP, Rabu (15/11/2017), kecaman untuk Trump itu disampaikan pada editorial surat kabar Korut, Rodong Sinmun. Pada intinya, Rodong Sinmun meluapkan kemarahan Korut terhadap kunjungan Trump ke Korsel pekan lalu, saat dia mengecam pemimpin Korut sebagai 'diktator kejam' di hadapan anggota parlemen Korsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejahatan terburuk darinya (Trump-red) yang tidak bisa dimaafkan adalah dia, dengan sangat jahat, berani melukai martabat kepemimpinan tertinggi," tulis Rodong Sinmun dalam editorialnya, merujuk pada Kim Jong-Un yang sering disebut sebagai pemimpin tertinggi Korut.

"Dia (Trump-red) seharusnya tahu bahwa dia seorang penjahat mengerikan yang telah divonis mati oleh rakyat Korea," imbuh Rodong Sinmun merujuk pada Trump.


Sejak menjabat Presiden AS, Trump terlibat perang kata-kata dengan Kim Jong-Un. Keduanya bertukar hinaan personal dan ancaman serangan militer hingga memicu kekhawatiran pecahnya perang di Semenanjung Korea.

Sebelum mengakhiri tur Asia-nya, Trump mengirimkan pesan via Twitter dari Hanoi, Vietnam yang isinya kembali menghina Kim Jong-Un. "Mengapa Kim Jong-Un menghina saya dengan memanggil saya 'tua', ketika saya tidak akan PERNAH memanggilnya 'pendek dan gemuk'?" tulis Trump.


Editorial Rodong Sinmun juga menyindir gagalnya rencana kunjungan Trump ke DMZ, pekan lalu. Helikopter Marine One yang ditumpangi Trump terpaksa kembali ke Seoul usai beberapa menit mengudara, karena cuaca buruk.

"Jelas bukan karena cuaca. Dia (Trump-red) terlalu takut untuk menghadapi tatapan mata tentara-tentara kami," sebut Rodong Sinmun dalam editorialnya.

(nvc/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads