"Kakaknya menyampaikan pada tahun 2016, orang yang diamankan ini, pernah berobat di rumah sakit jiwa di Banyumas selama tiga bulan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di kantornya, Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Argo juga menegaskan BP tidak pernah menyampaikan bahwa dirinya berasal dari kelompok ISIS. Menurut Argo, BP datang ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tanpa melalui prosedur yang jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Argo menjelaskan BP awalnya hendak pulang ke Banyumas, Jawa Tengah, bersama kakaknya. Namun di tengah jalan, dia menghilang dan justru datang ke Istana Negara.
"Dia berasal dari Tangerang, dia akan pulang ke Banyumas bersama kakaknya. Tapi sampai di Jakarta, yang kami amankan berinisial BP itu menghilang, dan kakaknya tidak bisa mencari adiknya ini, yang bersangkutan ini menghilang ternyata mendatangi ke Istana Negara. Informasi dari keterangan pelaku ini, akan bertemu dengan Presiden," jelasnya.
BP diamankan saat mencoba masuk ke Istana Negara, Jakarta, Senin (13/11) sekitar pukul 18.30 WIB. Dia sempat mengancam Paspampres dengan obeng minus sepanjang 25 cm. Paspampres kemudian mengamankan BP dan selanjutnya diserahkan ke Polsek Gambir. (knv/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini