Pasalnya, Bali merupakan salah satu basis PDIP. Hal ini dibuktikan dengan kemenangan Dewa Made Beratha (2003-2008) dan I Made Mangku Pastika (2008-2013). PDIP baru sekali menelan kekalahan di Bali pada tahun 2013. Saat itu, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan kalah tipis dari Mangku Pastika-I Ketut Sudikerta.
"Kami yakin majunya pasangan Koster-Cok Ace akan mengakselerasi gotong royong bersama rakyat memenangkan Pilkada Bali. Kepada Koster-Cok Ace, Ketum (Megawati Soekarnoputri-red) berpesan khusus untuk memenangkan Pilkada Bali sebagai jalan masuk untuk implementasi Pembangunan Nasional Semesta Berencana di Bali," ujar Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira saat dikonfirmasi, Sabtu (11/11/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
PDIP memiliki alasan kuat mengusung Wayan-Cok Ace. Pertama, Wayan sudah tiga kali terpilih menjadi anggota DPR mewakili dapil Bali dan memiliki dukungan hingga tingkat ranting. Sedangkan, Cok Ace yang memiliki pengalaman memimpin Kabupaten Gianyar dan memiliki jaringan yang luas.
"Kombinasi pasangan Koster dan Cok Ace merupakan pasangan yang solid dengan dukungan yang luas dari berbagai lapisan masyarakat," tutur Hugo.
Diusungnya Wayan-Cok Ace sekaligus dijadikan momentum PDIP kembali merebut kejayaan di Pilgub Bali. "Betul," kata Hugo saat dimintai pendapatnya.
Sebelumnya, PDIP secara resmi mengusung Wayan bersama Cok Ace sebagai pasangan calon gubernur-wakil gubernur. Hal ini dideklarasikan langsung oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Jadi orangnya kurus kecil, kalau orang Jawa bilang kayak nggak memper. Ya biar kalau dia yang saya suruh ya, saya jadikan dia. Tapi setelah lihat (dia) pintar juga, dia ini, doktor, insinyur, pakai (gelar) MM. Namanya I Wayan Koster," ujar Megawati di kantor DPP PDIP, Jl Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakpus, Sabtu (11/11). (dkp/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini