"Ya gimana saya nggak emosional. Kalau dia meninggal secara baik-baik saya nggak terlalu...(sesenggukan) tapi dia meninggal secara tragis gitu, gimana saya nggak...(menangis)," kata Maya.
Maya bicara kepada wartawan di rumah duka di Jalan Sunan Ampel, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2017). Jawabannya terputus-putus saat ditanya karena terus saja menangis. Maya merupakan adik bungsu dari dr Letty.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maya menceritakan, dia begitu terkejut mendengar kabar kematian dr Letty dengan cara diberondong peluru. Apalagi pelakunya adalah suami dr Letty sendiri, dr Ryan Helmi.
Menurut Maya, dia sangat dekat dengan kakaknya ini. Komunikasi mereka pun tidak pernah terputus meski Maya selama ini berada di Bengkulu.
"Dia suka menelepon saya beberapa hari, dia neleponin saya terus...(menangis). Tiap hari dia nelepon saya, apa saja diceritain. Saya nggak nyangka dia tiba-tiba...," ujar Maya.
"Dia kemarin masih baik-baik saja, tiba-tiba dia berlumuran darah gitu, saya shock liatnya. Dia harusnya nggak diperlakukan seperti itu," sambungnya sambil berurai air mata.
Maya sejak hadir di rumah duka hingga dr Letty dimakamkan terus menangis histeris. Sejumlah keluarga terus berupaya menenangkannya agar tabah.
Saksikan video 20detik tentang pandangan psikolog mengenai tewasnya dr Letty di sini:
(hri/hri)