detikcom mendatangi langsung SPBU yang beralamat di Jalan Pramuka Raya, Paseban, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2017). Sekitar pukul 13.30 WIB, terlihat hanya ada sekitar 2 sampai 5 motor yang silih berganti untuk mengisi ulang bahan bakar.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala SPBU Jamal ketika ditemui membenarkan penurunan omzet hingga 50 persen. Bahkan dari memasok 24-26 ton bahan bakar kini hanya bisa 12 ton.
"Biasanya saya 24-26 ton perhari tapi sekarang hanya 12 ton bahan bakar untuk semua produk dan juga imbas dari ini bisa dilihat juga dalam arti peralatan saya kusam, kan kena debu dan awal pengerjaan mereka nggak ada tuh yang namanya penanggulangan untuk debu itu. Itu kan juga merusak kesehatan," ungkap Jamal.
![]() |
Ada dua hal yang dipermasalahkan oleh Jamal, yaitu akses jalan yang menyempit. Pembangunan proyek itu berada ditengah jalan samping fly over Matraman. Sehingga dari arah Proklamasi menuju Pramuka tanpa lewat fly over harus terpecah menjadi dua jalan dan menyempit.
Belum lagi contra flow di fly over yang diberlakukan dari pukul 10.00-22.00 WIB juga hari libur seperti Sabtu dan Minggu. Sedangkan pukul 06.00-10.00 WIB dan malam hari diberlakukan jalur normal.
"Untuk dana operasional saja sekarang nggak ketutup. Gimana mau peremajaan, makannya kita gugat karena hanya kita yang terkena imbas langsung," tutup dia.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini