Aksi protes tersebut dilakukan sejak dua hari yang lalu, dengan menanami jalan dengan pohon pisang. Selain itu jalan berlubang diberi batang kayu.
Jalan selebar lebih dari 4 meter itu masih bisa dilalui terutama sepeda motor. Sedangkan kendaraan roda empat harus pelan-pelan karena ada pohon pisang dan batang kayu yang ditanam di jalan berlubang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tumali, aksi penanaman pohon pisang dan memasang batang kayu dilakukan sejak hari Senin (6/11/2017), sekitar pukul 20.30 WIB.
"Saat itu, selain warga, Pak Kadus Bulu dan Krajan juga ikut aksi tersebut," katanya.
Hal senada disampaikan Ketua RT 06, Dusun Krajan, Sunyoto (37).
"Kami tidak menutup total jalan tersebut. Warga masih bisa melintas," ujarnya.
![]() |
Sementara itu, Kepala Dusun Krajan, Muhammad Sodik mengatakan, permintaan warga agar dilakukan pengaspalan atau betonisasi secara total.
"Jalan yang rusak sepanjang 2 km. Jalan berlubang, kadang juga ada jatuh saat melintas," kata Sodik.
Untuk itu, selama belum ada jawaban dari perusahaan truk yang mengakut material galian C tidak boleh lewat. Pada dua minggu sebelumnya telah mengajukan permintaan kepada perusahaan, namun belum ada jawaban.
"Aksi ini telah kami lakukan beberapa kali, biasanya perusahaan itu hanya menambal saja. Tapi untuk tuntutan kali ini warga bersepakat minta dilakukan pengaspalan atau betonisasi secara total," katanya.
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini