JK Ternyata Sudah Lihat Video Penganiayaan Siswa yang Viral

JK Ternyata Sudah Lihat Video Penganiayaan Siswa yang Viral

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Senin, 06 Nov 2017 16:36 WIB
Wapres JK di kantornya. Foto: Rina Atriana/detikcom
Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ternyata telah menonton video viral aksi kekerasan terhadap seorang siswa yang disebut terjadi di Kalimantan Barat. JK meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk melakukan sinergi untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak.

"Tadi memang kita terkejut juga ternyata Pak Wapres juga melihat video yang viral ya, kekerasan yang terjadi di sekolah," kata Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2017).
Komisioner KPAI di kantor Wapres JK.Komisioner KPAI di kantor Wapres JK. Foto: KPAI temui Wapres JK (Opik-detikcom)

JK berpesan bahwa KPAI tidak menggunakan metode memadamkan api, yang berarti bekerja jika ada kasus kekerasan anak yang ditemukan. Oleh karenanya, JK meminta KPAI untuk melakukan kerja sama dengan institusi lainnya.

"KPAI memang fungsi utamanya pengawasan dan tadi, memang ada diskusi ya pengawasan itu bentuknya seperti apa yang dilakukan, apakah mengawasi instansi terkait, kementerian terkait, dalam rangka pemenuhan tadi, perlindungan terhadap anak. tetapi, untuk kasus di sekolah, kami memang mendorong betul ini sinergi untuk membentuk sekolah ramah anak," terangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno menegaskan kedisiplinan tidak harus dilakukan dengan metode kekerasan. Menurutnya, untuk menciptakan sekolah ramah anak, maka guru memiliki kunci peranan yang penting.

Sementara itu, Ketua KPAI mengatakan bahwa salah satu yang terpenting saat ini adalah soal Perpres ramah anak yang harus segera dikeluarkan.

"Jadi di perpres itu pertama terkait dengan pencegahannya, yang kedua terkait penanganannya. terkait pencegahannya, tentu memaksimalkan advokasi, termasuk juga rekruitmen guru yang tidak berpotensi melakukan tindakan kekerasan, termasuk juga membangun sistem yang ada di sekolah, termasuk juga penanganannya," kata Susanto.

"Bagaimana pola-pola penanganan itu agar ramah anak, mengakomodasi bagaimana proses yang terjadi di dalam pembelajaran itu ramah kepada semua anak," sambungnya. (fiq/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads