Tanjakan Panganten (Pengantin) itu terletak di Jalan Raya Pakenjeng-Pamulihan, Kampung Cisandaan, Desa Halimun, Kecamatan Pamulihan, Garut. Sekitar 50 kilometer dari pusat kota Garut.
![]() |
Disebut tanjakan karena jalan ini terletak di sebuah tebing. Tanjakan ini memiliki medan yang menanjak dengan tingkat kemiringan sekitar 45 derajat.
Jalan menanjak dengan panjang sekitar 700 meter tersebut menyimpan cerita mistis. Warga setempat, Ajang Sulaeman (46) menjelaskan di tempat tersebut sering terjadi kecelakaan yang menyebabkan pengantin menjadi korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ajang menjelaskan pada tahun 2013 lalu, ada rombongan pengantin yang mengalami kecelakaan di wilayah tersebut. Akibatnya sepasang pengantin mengalami luka berat.
"Kalau gak salam rombongan (pengantin) dari Banyumas. Itu sopir busnya meninggal, pengantinnya pada luka parah terus ada belasan orang juga yang cedera," katanya.
Menurut mitos yang berkembang di lingkungan warga setempat, untuk menghindari kecelakaan, pasangan pengantin yang akan melewati jalan ini harus turun terlebih dahulu dari kendaraan dan melewati Tanjakan Panganten dengan berjalan kaki.
"Pengantin naik (kendaraan) lagi kalau udah beres lewat tanjakan. Ini kecelakaan yang melibatkan pengantin bukan sekali dua kali. Dari dulu juga sudah sering," ungkapnya.
Seperti dilihat detikcom Minggu (5/11) petang, lokasi Tanjakan Panganten ini memang sangat curam. Terdapat jurang di samping kiri dan tebing setinggi ratusan meter di sebelah kanan jalan.
Selain itu, di tempat ini juga sering turun kabut terutama saat musim penghujan. Jika diakses pada malam hari sangat berbahaya karena penerangan jalan di jalur ini masih minim.
Sementara itu Kasatlantas Polres Garut AKP Erik Bangun menjelaskan jalur tersebut memiliki kontur yang cukup berbahaya.
"Konturnya cukup membahayakan. Apalagi kalau yang melintas belum pernah lewat daerah sana," ungkap Erik kepada detikcom melalui pesan singkat, Senin (6/11).
Erik mengimbau kepada warga yang hendak melewati rute itu untuk berhati-hati. "Kami imbau agar tetap berhati-hati dan selalu menggunakan gigi rendah. Perhatikan juga kecepatan (kendaraannya)," pungkasnya.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini