Resmikan Pura, Anies Janji Fasilitasi Ngaben Umat Hindu di Jakarta

Resmikan Pura, Anies Janji Fasilitasi Ngaben Umat Hindu di Jakarta

Tsarina Maharani - detikNews
Minggu, 05 Nov 2017 13:55 WIB
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri. (Tsarina-detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pemugaran Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri di Jakarta Utara. Ia yakin Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri bisa menjadi tempat berinteraksi baik bagi umat Hindu maupun umat lainnya.

"Saya percaya tempat ini akan menjadi tempat silaturahmi, tempat kegiatan untuk menjalin kerukunan di antara warga Hindu dan warga lainnya untuk waktu yang amat panjang di masa depan," ujar Anies dalam sambutannya di Balai Wantilan Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri, Jl Raya Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (5/11/2017).

Dalam pidatonya, Anies menitipkan pesan kepada umat Hindu di DKI Jakarta untuk tetap meneruskan semangat toleransi antar umat beragama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap umat Hindu di Ibukota meneruskan peran yang selama ini telah dilakukan. Meneruskan. Memberikan kontribusi membangun kebersamaan. Mewujudkan solidaritas dalam kehidupan berbangsa dan menguatkan semangat, saling menghormati, saling menghargai, dan tradisi toleransi di Indonesia," sambung Anies.

Kehadiran Anies dalam rangka peresmian pemugaran pura itu pun dipakai oleh tokoh umat Hindu menyampaikan aspirasinya. Ketua Suka Duka Hindu Dharma Made Sudata menyebutkan, selama ini pendidikan agama Hindu di sekolah-sekolah umum masih belum diperhatikan baik. Hal ini menyebabkan anak-anak yang bersekolah harus tetap datang ke pura di wilayahnya masing-masing, karena tidak bisa mendapatkan pendidikan agamanya di sekolah.

"Nanti kita siapkan pendidikan khusus untuk anak-anak kita. Kita atur nanti, kalau Sabtu atau Minggu kita selenggarakan pendidikan khusus untuk anak-anak kita, agar tidak tertinggal dlm pendidikan agama Hindu," Anies memberikan tanggapan.

Selain persoalan pendidikan agama Hindu, Made juga menyinggung soal ketiadaan fasilitas kremasi atau ngaben bagi umat Hindu di Jakarta. Sebagai solusi, ia meminta Pemprov DKI Jakarta menyediakan lahan seluas 2 hektar bagi umat Hindu yang tidak bisa dikremasikan.

Anies pun kemudian segera menjawab bahwa permasalahan pengkremasian umat Hindu adalah tugas pemerintah untuk memfasilitasi. Ia berjanji pada 2018, alat kremasi tersebut sudah bisa diadakan.

"Bukan umat Hindunya yg menyesuaikan. Justru pemerintahnya yang memfasilitasi. Jadi nanti Pak, nanti alat kremasi mudah-mudahan bisa kita masukkan untuk 2018 dilaksanakan," janjinya.

Pidato Anies kemudian ditutup dengan penandatanganan prasasti pemugaran Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri Jakarta Utara.

"Dengan memohon bimbingan, memohon ridho, memohon kasih dan sayang dari Tuhan YME, izinkan dalam kesempatan hari ini, hari Minggu, tanggal 5, bulan November, tahun 2017. Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri di Jakarta Utara secara resmi dinyatakan dibuka," ucap Anies.

Selepas acara, Anies kembali menjelaskan soal niatan Pemprov DKI memfasilitasi upacara ngaben umat Hindu. Dia mengupayakan agar masuk ke anggaran 2018.

"Dengan jumlah 105 ribu orang (Hindu) di Jakarta, kemudian disiapkan pemda tanah berukuran 2 hektare. Tapi karena umat Hindu ini kalau meninggal tidak dikubur, tapi ada proses ngaben. Ngaben ini justru tidak ada fasilitasnya. Untuk itu kita komitmen untuk menyiapkan fasilitas untuk bisa menyelenggarakan upacara kremasi ngaben, sehingga semua yang menjadi kewajiban umat Hindu yang masih hidup bisa dijalankan sebaik-baiknya terhadap mereka yang sudah mendahului. Tadi saya sudah cek, semoga bisa dimasukkan ke dalam anggaran 2018," tutur Anies. (bag/bag)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads