Jokowi akan Panggil Kapolri soal Novel, Sahabat Siap Beberkan Data

Jokowi akan Panggil Kapolri soal Novel, Sahabat Siap Beberkan Data

Nur Indah Fatmawati - detikNews
Jumat, 03 Nov 2017 18:30 WIB
Novel Baswedan (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku akan memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait penyelesaian teror penyiraman air keras ke Novel Baswedan. Salah satu sahabat Novel, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengaku siap memberikan data kepada Jokowi terkait kasus itu.

"Agaknya, Pak Presiden perlu mendengarkan masukkan, data, dan fakta yang ditemukan oleh kelompok masyarakat sipil terkait kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan ini," ucap Dahnil yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/11/2017).

Data dan fakta yang akan disampaikan itu disebut Dahnil berasal dari upaya kelompok masyarakat sipil yang sebelumnya pernah melakukan penelusuran di lapangan. Upaya ini dilakukan agar Jokowi tidak hanya memperoleh keterangan dari satu pihak saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berkata ada keganjilan dalam penanganan teror terhadap penyidik senior KPK ini. Kemudian, dia membeberkan alasan-alasan Polri terkait lamanya penanganan kasus.

"Bukan sekedar alasan teknis penyidikan seperti yang disampaikan pihak kepolisian. Bahkan sampai Pak Tito menyatakan kasus Novel lebih sulit dibandingkan kasus bom Bali. Bahkan Kadiv Humas (Polri) menyebutkan kasus ini bisa dituntaskan bertahun-tahun," katanya.

Tidak hanya dirinya, Dahnil juga menyebut ada koalisi masyarakat sipil serta mantan pimpinan KPK juga yang bersedia menyampaikan temuan investigasi yang telah dilakukan. Dengan begitu, menurutnya, Jokowi bisa mendapat gambaran secara rinci di balik kasus ini.

Sebelumnya Jokowi berkata akan memanggil kembali Kapolri untuk kedua kalinya terkait penanganan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Jokowi menegaskan teror ke Novel itu harus gamblang diungkap. Selain itu, tentu, menurut Jokowi, pengungkapan kasus tersebut harus tuntas.

"Di prosesnya sudah sejauh mana. Yang jelas semua masalah harus gamblang, harus jelas, harus tuntas," tutur Jokowi setelah meresmikan Jalan Tol Becakayu, Bekasi, Jawa Barat.

Sudah 205 hari kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan tak kunjung terungkap. Lambannya penanganan kepolisian, membuat berbagai kalangan masyarakat mendorong Presiden untuk segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

Baik Novel maupun keluarganya juga sudah pesimis teror yang terjadi pada 11 April 2017 ini akan terungkap jika ditangani hanya oleh Kepolisian. Dari pihak Polri sendiri juga menyatakan kasus ini merupakan jenis kasus hit and run yang sulit diungkap, bahkan bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Soal alternatif solusi, menurut KPK tidak tertutup kemungkinan dibuat tim lain di luar tim teknis atau Kepolisian. Pembentukan TGPF bisa menjadi salah satunya. Namun, KPK menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi. (nif/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads