"Dulu itu penularan karena penggunaan jarum suntik yang bergantian, sekarang tertinggi (penularan) pada kelompok seks laki-laki sesama laki-laki," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Koesmedi Priharto di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/11/2017).
Koesmedi mencontohkan, ketika kasus pengerebekan tempat fitnes gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara beberapa waktu lalu, 8 dari 10 orang yang diperiksa positif mengidap HIV. Dinkes DKI juga mencatat sejak tahun 2009 hingga 2017 sebanyak 45.758 orang mengidap HIV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat yang memiliki resiko terkena virus HIV untuk memeriksakan diri. "Kepada semua orang yang punya resiko tersebut untuk datang ke 44 puskesmas dan 48 rumah sakit di Jakarta untuk melakukan pemeriksaan," imbuhnya.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap TG pada Selasa (31/10). Ketika ditangkap, TG meronta dan mengaku mengidap penyakit HIV.
"Ketika ditangkap yang bersangkutan mengeluh sakit sambil meronta. Lalu sempat dirawat di RS Tarakan dan berteriak yang bersangkutan mengidap HIV kami mengajak dinas terkait dan merujuknya ke RS Polri," kata kata Ketua Tim Satgas Siber Bareskrim Polri, AKBP Susatyo Purnomo di RS Polri, Kramat Jati, Jumat (3/11).
(ibh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini