Survei ini dilakukan sejak 27 September hingga 3 Oktober 2017. Survei dilakukan dengan metodologi multistage random sampling, di desa/kelurahan di tingkat kecamatan, dan dipilih dengan jumlah proporsional. Margin of error 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%.
Populasi survei yang punya hak pilih adalah yang sudah berumur 17 tahun atau lebih di Jawa Barat. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibanding Mei 2017, dukungan terhadap Jokowi mengalami peningkatan sekitar 7,3%. Sedangkan Prabowo mengalami penurunan sekitar 8,5%," ujar Djayadi di kantornya, Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta, Kamis (2/11/2017).
Pada Pilpres 2014, Djayadi mengatakan Jokowi mendapatkan suara di Jabar sekitar 40,2% , sedangkan Prabowo unggul jauh dengan 59,8%. Survei terbaru ini menunjukkan Jokowi mengungguli Prabowo dalam elektabillitas di Jabar.
"Dari empat kali survei yang dilakukan sejak Pilpres 2014, terlihat tren pelemahan dukungan pada Prabowo di Jabar. Bila tren ini berlanjut, peluang Jokowi memenangkan pilpres di Jabar semakin besar," ucap Djayadi. (fai/nvl)











































