Begini Ngerinya Limbah yang Sebabkan Pantai Wates Rembang Jadi Hitam

Begini Ngerinya Limbah yang Sebabkan Pantai Wates Rembang Jadi Hitam

Arif Syaefudin - detikNews
Kamis, 02 Nov 2017 14:12 WIB
Pembuangan limbah yang mencemari Pantai Wates Rembang. Foto: Arif Syaefudin
Rembang - Pencemaran yang terjadi di Pantai Wates Desa Tasikharjo Kecamatan Kaliori Rembang, dipastikan akibat pembuangan limbah yang dibuang tidak sesuai prosedur oleh sejunlah perusahaan pengolahan ikan yanh berada di wilayah Kecamatan Kaliori.

Berdasarkan pantauan detikcom pada Kamis (2/11/17), mulai dari Desa Banyudono Kecamatan Kaliori yang berbatasan langsung dengan Kecamatan kota Rembang, sampai Desa Tasikharjo Kecamatan Kaliori, garis pantainya sudah mulai dicemari limbah.

Pembuangan limbah yang mencemari Pantai Wates Rembang.Pembuangan limbah yang mencemari Pantai Wates Rembang. Foto: Arif Syaefudin
Air pantai berwarna hitam dengan tekstur tanah menyerupai lumpur. Bau menyengat seperti bangkai busuk terus tercium di sepanjang bibir pantai Kecamatan Kaliori sepanjang sekitar 5 kilometer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Di beberapa titik, ditemukan sejumlah pipa berdiameter sekitar 25 centimeter yang masih aktif mengeluarkan cairan berwarna kuning pekat, berbau busuk dan bisa menyebabkan gatal-gatal jika terkena kulit.

Posisi pipa menjulur ke arah bibir pantai. Air yang keluar mengarah langsung ke laut. Debit air yang keluar terbilang cukup deras. Pasir di sekitar lokasi pipa, yang semula berwarna putih, berubah menjadi hitam dan gembur menyerupai lumpur.

Saat ditelusuri, pipa tersebut berasal dari perusahaan pengolahan ikan. Padahal, jika air tersebut sudah melalui IPAL, warna air yang keluar seharusnya bening dan tidak berbau.
Pembuangan limbah yang mencemari Pantai Wates Rembang.Pembuangan limbah yang mencemari Pantai Wates Rembang. Foto: Arif Syaefudin
Seorang warga yang rumahnya berada di belakang salah satu perusahaan pengolahan ikan, Anton mengatakan bahwa bau busuk yang timbul dari limbah sangat mengganggunya.


"Ya airnya dari dulu kondisinya seperti itu. Yang bikin warga nggak kuat itu baunya, bukan amis tapi busuk. Dada saya sering sesak kalau baunya sangat menyengat," tutur Anton, warga Desa Banyudono Kecamatan Kaliori, Rembang.

Pembuangan limbah yang mencemari Pantai Wates Rembang.Pembuangan limbah yang mencemari Pantai Wates Rembang. Foto: Arif Syaefudin
Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rembang, Suharso mengatakan, limbah tersebut memang berasal dari sejumlah perusahaan pengolahan ikan yang berada di wilayah setempat.

Ia mengaku, DLH telah menerjunkan tim untuk memeriksa kelengkapan operasional IPAL di setiap perusahaan pengolahan ikan di sekitar Kecamatan Kaliori. Diduga ada sebanyak belasan bahkan puluhan perusahaan yang mengindahkan ptosedur tersebut.

"Sebenarnya kan ada izinnya soal IPAL itu, kita akan kaji ulang semuanya baik perusahaan skala besar ataupun kecil. Yang rawan justru home industri yang keberadaannya kita belum punya datanya," kata Suharso di kantornya. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads