Pelaku Teror New York Mengaku Merasa Baik Usai Menewaskan 8 Orang

Pelaku Teror New York Mengaku Merasa Baik Usai Menewaskan 8 Orang

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 02 Nov 2017 12:18 WIB
Sayfullo Habibullaevic Saipov (CNN)
New York - Imigran asal Uzbekistan, Sayfullo Saipov, yang menjadi pelaku serangan truk di New York, Amerika Serikat (AS) mengaku dirinya 'merasa baik' usai menewaskan 8 orang. Tidak hanya itu, Saipov bahkan meminta bendera ISIS dipasang di kamarnya di rumah sakit.

[Gambas:Video 20detik]


Saipov (29) harus dirawat di rumah sakit usai menjalani operasi akibat luka tembak di bagian perut yang dialaminya. Saipov sempat ditembak sebelum ditangkap polisi, usai melakukan serangan truk mematikan yang disebut 'aksi teror pengecut' oleh otoritas AS.

"Saipov meminta bendera ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) dipasang di dalam kamarnya di rumah sakit dan menyatakan dirinya merasa baik soal hal yang telah dia lakukan," demikian bunyi dokumen dakwaan dari pengadilan federal AS, seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (2/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sedikitnya 8 orang, yang terdiri atas dua warga AS, lima warga Argentina dan satu warga Belgia, tewas dalam serangan pada Selasa (31/10) waktu setempat. Sekitar 11 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit dengan luka serius, namun tidak membahayakan nyawa.

Pada Rabu (1/11) malam waktu setempat, Saipov hadir dalam sidang pembacaan dakwaan yang digelar di pengadilan federal Manhattan. Dia duduk di atas kursi roda karena kondisinya yang belum pulih total. Dia dijerat satu dakwaan memberikan material dukungan untuk organisasi teroris, khususnya ISIS dan satu dakwaan kekerasan dan penghancuran dengan kendaraan bermotor yang menewaskan 8 orang.

Pelaksana tugas Jaksa Manhattan, Joon Kim, menyebut dakwaan pertama memiliki ancaman hukuman penjara seumur hidup. Dakwaan kedua akan membuat Saipov bisa terancam hukuman mati, jika jaksa memutuskan menuntut demikian. Dakwaan lain akan diumumkan selanjutnya.


Dokumen dakwaan setebal 10 halaman menyebut Saipov melepaskan haknya untuk tetap bungkam dan bersedia memberikan keterangan kepada penyidik tanpa kehadiran pengacara, dari ranjangnya di Rumah Sakit Bellevue, Manhattan.

Dalam interogasi itu, Saipov mengakui memilih momen Halloween untuk melancarkan serangannya karena dia meyakini lebih banyak orang akan keluar ke jalanan untuk ikut parade. Dia juga mengaku mulai merencanakan serangan ini sejak setahun lalu dan memutuskan menggunakan sebuah truk sekitar dua bulan lalu.

Saat ditanya mengapa menggunakan truk dalam serangannya, Saipov menjawab: "Untuk memicu dampak maksimum terhadap warga sipil."


Disebutkan juga dalam dokumen dakwaan itu bahwa Saipov termotivasi setelah melihat video pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, mendesak warga muslim di AS dan negara lain untuk mendukung kampanye ISIS. Penyidik menemukan ribuan gambar dan video propaganda terkait ISIS di dalam telepon genggam milik Saipov. Salah satu video menunjukkan sandera-sandera ISIS dipenggal, ditabrak tank dan ditembak di wajah.

"Saipov melakukan serangan ini untuk mendukung ISIS," sebut jaksa Kim. Dilaporkan Saipov akan dikirim ke sebuah penjara federal di New York, sementara persidangan kasusnya berproses.

(nvc/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads