"Jadi itulah yang saya sampaikan. Kalau model kasus-kasus hit and run ini memang relatif sulit, dalam artian kita tidak bisa, bisa saja, ini baru berapa bulan. Ada yang sudah 4 tahun baru ketangkap dia, pelakunya," kata Ari Dono di gedung Polri, KKP, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2017).
Ari Dono mengaku pengungkapan kasus itu relatif sulit meski sudah puluhan saksi diperiksa. Namun dia memastikan setiap informasi yang relevan dengan kasus akan ditelusuri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus teror terhadap Novel ini sudah lebih dari 200 hari atau sekitar 6 bulan lebih. Namun tak ada titik terang yang mencerahkan.
Berbagai pihak, termasuk Novel dan keluarga, pesimistis kasus ini bisa ditangani Polri. Mereka ingin Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk ikut mengusut kasus tersebut.
Novel mengalami teror penyiraman air keras pada 11 April 2017. Saat itu, Novel baru saja selesai menunaikan ibadah salat subuh di masjid di dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dari belakang Novel, muncul 2 orang mengendarai sepeda motor matic menyiramkan air keras ke arah muka Novel dari gelas melamin. Novel pun mengalami luka di kedua mata sehingga harus dirawat di Singapura hingga saat ini. (dhn/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini