Untuk Apa Alexis Pekerjakan TKW dari Uzbekistan sampai Thailand?

Untuk Apa Alexis Pekerjakan TKW dari Uzbekistan sampai Thailand?

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 01 Nov 2017 12:03 WIB
Foto: Indra Komara/detikcom
Jakarta - Pemprov DKI menyatakan Hotel dan Griya Pijat Alexis mempekerjakan lebih dari 104 tenaga kerja asing. Mengapa tempat tersebut mempekerjakan tenaga dari luar?

Gubernur DKI Anies Baswedan menyebut temuan 104 TKA yang bekerja di Alexis ini merupakan temuan menarik.

"Kasus Alexis ini juga menarik karena di situ ada 104 tenaga kerja asing. Saya baca perinciannya, dari RRC 36 (orang), dari Thailand 57, Uzbekistan 5, Kazakhstan 2 (orang). Ada catatannya. Kalau mereka sudah tidak lagi memiliki izin maka mereka menjadi ilegal. Jadi itu urusannya dengan Kementerian Tenaga Kerja," ujar Anies, Selasa (31/10/2017) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum diketahui secara jelas untuk apa para tenaga kerja asing tersebut dipekerjakan di Alexis. Untuk diketahui, izin usaha Alexis tak diperpanjang karena adanya informasi mengenai dugaan prostitusi di tempat tersebut.

Disnaker DKI sedang menelusuri untuk apa para tenaga kerja asing tersebut bekerja di Alexis.

"Kalau itu saya tidak berwenang memberi jawaban. Apakah adanya WNA untuk daya tarik atau apa. Kan kita juga belum tahu izin kerjanya. Kita baru mau cek ke PTSP," kata Kepala Disnakertrans DKI Priyono kepada detikcom.

Sebelumnya pihak Alexis membantah adanya tenaga kerja asing. Legal & Corporate Affair Alexis Group, Lina Novita hanya menyebut pihaknya tidak membatasi siapa pun termasuk warga negara asing yang beraktivitas di Alexis

"Tidak benar. Kalau event ada orang asing ya event aja, tidak dari usaha bisnis ini yang menyediakan. kami kan membuka siapa yang berkeinginan buat acara seperti itu kami perbolehkan," ujarnya. (fjp/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads