"Saya berencana menciptakan lapangan kerja. Ada sopir-sopir yang bisa kami rekrut. Mungkin teman-teman dari Alexis yang valet car bisa daftar di situ. Nah ini adalah penciptaan lapangan kerja. Jadi kami memikirkan betul penciptaan lapangan kerja di Jakarta," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2017).
Sandi berharap mobil dinas DPRD DKI Jakarta yang dibeli dengan uang rakyat itu tidak rusak. Dia juga mengungkapkan beberapa opsi lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sandi, dirinya telah memerintahkan Kepala BPAD Achmad Firdaus mengkaji kemungkinan ide-ide pemanfaatan mobil dinas itu. "Saya minta Pak Firdaus dari aset untuk mengkaji apakah itu mungkin," kata Sandi.
Sandi juga tidak mengetahui persis jumlah mobil dinas yang telah dikembalikan anggota Dewan. "Jumlahnya tolong dicek karena minggu lalu 16 (unit mobil dinas). Semua 101," tutur Sandi.
Perihal eks mobil dinas yang kabarnya akan dilelang, Sandi mengatakan, "Saya tanya juga ternyata karena masih di bawah lima tahun, itu nggak bisa," jawab Sandi.
Anggota DPRD DKI Jakarta harus mengembalikan mobil dinasnya hingga 31 Oktober 2017 sebagai syarat untuk memperoleh kenaikan tunjangan transportasi. Besaran tunjangan sudah disahkan dalam peraturan gubernur (pergub) tentang besaran tunjangan DPRD dan telah ditetapkan oleh gubernur sebelumnya, Djarot Saiful Hidayat. (aan/fjp)