Eks Ketua Tim Kampanye Trump Didakwa Terkait Konspirasi

Eks Ketua Tim Kampanye Trump Didakwa Terkait Konspirasi

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Senin, 30 Okt 2017 20:59 WIB
Foto: REUTERS/Joshua Roberts
Washington - Mantan Ketua Tim Kampanye Donald Trump Paul Manafort didakwa terlibat dalam konspirasi melawan Amerika Serikat (AS). Manafort juga didakwa melakukan pencucian uang.

Diberitakan AFP, Senin (30/10/2017), dakwaan ini keluar setelah dilakukan penyelidikan terbuka atas dugaan campur tangan Rusia pada Pilpres AS 2016.

Manafort dan rekan bisnisnya Rick Gates didakwa terlibat menyembunyikan jutaan dolar saat bekerja pada mantan politisi Ukraina Viktor Yanukovych dan partai pendukung Moskow.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaksa Khusus Robert Mueller mengumumkan 12 dakwaan kepada keduanya. Ini adalah dakwaan yang pertamna kali dikeluarkan terhadap bekas pembantu Trump yang berasal dari penyelidikan federal atas dugaan kolusi dengan Rusia dalam pilpres AS.

Sebelumnya, dewan juri dari pengadilan di Washington DC menyetujui dakwaan pertama dalam rangkaian penyelidikan dugaan intervensi Rusia terhadap pemilihan presiden (pilpres) 2016 lalu. Namun siapa yang dijerat dakwaan ini belum diungkap ke publik.

Informasi soal dakwaan pertama dalam rangkaian penyelidikan yang dipimpin jaksa independen Robert Mueller, yang mantan Direktur FBI ini pertama dilaporkan media ternama AS, CNN, dengan mengutip sejumlah sumber yang memahami kasus ini.

Disetujuinya penjeratan dakwaan oleh dewan juri (grand jury) pengadilan Washington DC ini menandai langkah besar dalam penyelidikan terhadap dugaan keterkaitan tim kampanye Presiden AS Donald Trump dengan Rusia. Namun sayangnya, rincian soal dakwaan itu masih belum jelas.

CNN melaporkan, seorang hakim federal AS memerintahkan agar dokumen dakwaan itu tetap disegel. Dengan demikian, belum bisa diketahui pasti dakwaan apa yang dijeratkan dan siapa yang terjerat dakwaan itu.

Namun disebutkan oleh CNN bahwa pihak yang dijerat dakwaan bisa langsung ditahan paling cepat pada Senin (30/10) lusa. Saat dihubungi AFP, baik kantor Mueller maupun Departemen Kehakiman AS menolak mengomentari laporan CNN ini. (tfq/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads