"Kami memiliki saluran komunikasi dengan Pyongyang (Korea Utara). Kami tidak ingin berada dalam posisi gelap (buta informasi)," kata Menlu AS Rex Tillerson saat Minggu (1/10/2017).
Beberapa waktu terakhir hubungan AS dengan Korea Utara dikenal memanas, setelah kedua negara itu saling melontarkan sindiran sejak isu peluncuran rudal. Meski begitu, hingga saat ini baru diketahui jika ternyata mereka punya sambungan khusus untuk berkomunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunjungan Tillerson ke China bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan pejabat lainnya,bertujuan untuk membahas upaya menghentikan ambisi nuklir Korea Utara (Korut). Pertemuan itu pun akan membahas penerapan sanksi bagi Korea Utara.
Sementara itu, melalui akun Twitternya, Trump mengatakan AS telah berbicara dengan Korea Utara. Trump juga menyebut jika telah membayar uang pemerasan selama 25 tahun.
"Berbicara bukan jawabannya!," tulis Trump.
Pemerintah Korea Selatan (Korsel) sebelumnya menyerukan Amerika Serikat untuk membantu meredakan ketegangan dengan Korea Utara (Korut). Seruan ini disampaikan setelah Pyongyang mengklaim Presiden AS Donald Trump telah menyatakan perang.
"Sangat mungkin bahwa Korea Utara akan melakukan provokasi lebih jauh," kata Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-wha dalam pidatonya di Washington, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (26/9). (fai/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini