"Jika dapat rekomendasi dari partai (Gerindra) untuk bertarung di Jateng, saya siap. Meski Jateng merupakan kandang banteng (PDIP)," ujar Ferry kepada wartawan, Jumat (29/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Gerindra masih harus berkoalisi dengan partai lain karena hanya mengantongi 11 kursi. Meski terpaut jauh, Ferry optimistis dan siap menantang Ganjar bila Gubernur Jateng itu kembali akan maju dalam Pilgub Jateng.
"Masyarakat Jateng butuh sosok pembaharu yang bisa melakukan gebrakan untuk membangun dan mengentaskan kemiskinan di Jateng," tuturnya.
Sebagai penantang, Ferry menyatakan ada kekurangan pada kepemimpinan Ganjar. Dia menyebut akan memperbaiki kekurangan itu.
"Kurangnya perhatian Ganjar terhadap wong cilik dan tidak bisa mengerem laju kemiskinan di Jateng sehingga Jateng masuk 12 provinsi termiskin di Indonesia," kata Ferry.
Ganjar memang diperkirakan akan mendapat restu dari DPP PDIP untuk maju dalam Pilkada Jateng agar bisa meneruskan periode kedua. Namun sejumlah kader PDIP lainnya sudah ada yang mendaftar dan ikut penjaringan bakal cagub Jateng, seperti Bupati Kudus Musthofa, Ketua DPC PDIP Klaten Sunarna, dan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya.
Sementara itu, Ferry juga masih berburu tiket cagub dari Gerindra untuk Pilgub Jateng. Dia masih harus bersaing dengan mantan Menteri ESDM Sudirman Said.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan rekomendasi mutlak ada di tangan ketua umum, yaitu Prabowo Subianto. Sedangkan pilihan hanya ada di antara dua orang tersebut. Karena itu, keduanya diminta memperkenalkan diri agar akrab dengan para kader di Jateng.
"Ketika Pak Prabowo mengambil keputusan, salah satunya menjadi calon Gubernur Jawa Tengah, ada hubungan emosi yang sudah mulai terbangun sekarang. Inilah maksud forum ini," urai Muzani, Minggu (24/9). (elz/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini