"Saya yakin, aksi ini akan berjalan tertib, aman, dan damai. Aksi seperti ini sudah sering dilaksanakan. Hasilnya bagus. Kita sudah sangat dewasa di dalam berdemokrasi. Karena itu, saya kira tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Saleh di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (29/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya juga meminta massa untuk menghindari tindakan yang bersifat provokasi. Apalagi isu yang diangkat hari ini masih dianggap sensitif.
"Sebetulnya, semua pihak boleh saja khawatir. Sebab, sebagai bangsa, kita semua tidak bisa menerima ideologi komunis berkembang di masyarakat. Yang paling jelas, ideologi itu bertentangan dengan Pancasila, khususnya sila pertama," jelas Saleh.
Saleh menilai sejarah Indonesia telah mencatat pengalaman buruk dengan ideologi komunisme di masa lalu. Sehingga wajar masyarakat masih khawatir.
"Kekhawatiran bangkitnya kembali komunisme dinilai sebagai sesuatu yang positif. Itu menandakan bahwa ada kesadaran historis di tengah masyarakat akan bahaya komunisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," lanjutnya.
Dalam konteks isu tersebut, dirinya meminta pemerintah dapat hadir dan mengelorakan semangat anti komunisme di Indonesia.
"Generasi muda Indonesia dapat dibentengi dari arus perkembangan ideologi ini dari masa ke masa. Dinamika dan gerak perubahan zaman tentu tidak boleh mengikis ideologi pancasila yang terbukti telah berhasil menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia," tutupnya. (adf/nvl)