Surawan dan beberapa warga menghubung-hubungkan temuan jejak itu dengan kemunculan makhluk dari dimensi lain. Surawan mengaku empat hari sebelumnya memang memotong dahan-dahan pohon mojo yang tumbuh di pekarangannya yang sudah terlalu rimbun.
"Sebelumnya sesepuh di dusun ini meminta saya dan warga untuk tidak menebang pohon mojo di pekarangan depan rumah saya. Disebutkan pohon itu ada penunggunya," jelas Surawan, kepada detikcom, Kamis (28/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Jejak 'Bigfoot' Ditemukan Muncul di Pekarangan Warga Magelang
Namun himbauan itu tidak diindahkannya karena kondisi kebun yang sudah sedemikian lebat dipenuhi rerumputan. Sementara pohon mojo yang dimaksud juga sudah terlalu rimbun dengan dedaunan.
"Akhirnya pohon mojo itu dipangkas oleh warga pada hari Minggu lalu. Tujuannya supaya kebun terlihat bersih, apalagi letaknya di pinggir jalan," lanjut Surawan yang sehari-hari bekerja di bagian loket Candi Borobudur itu.
Baca juga: Siapakah Pemilik Jejak 'Bigfoot' di Magelang?
Selang empat hari, muncul jejak telapak kaki misterius di depan rumah Surawan dengan ukuran dua kali lipat dibanding kaki manusia biasa. Jejak itu ditemukan Kamis dinihari. Dia menemukan dua jejak kaki di depan rumahnya dan pot-pot bunga berserakan di sekitarnya.
Saat ini, dia mengaku membiarkan jejak kaki dan pot yang berserakan di depan rumahnya. Dia pun belum tahu langkah apa yang akan diambil selanjutnya.
"Sementara saya biarkan seperti ini, kalau misalkan mau diperiksa aparat berwenang maupun lainnya," katanya.
(mbr/mbr)