Ia mengaku masih menunggu undangan resmi dari DPP Golkar untuk mengklarifikasi pernyataannya tersebut. Sekaligus mengungkap penelpon misterius yang meminta mahar Rp10 miliar kepadanya.
"Apabila ada undangan resmi dari permintaan penjelasan dan menindaklanjuti itu, saya akan sampaikan sesuai dengan apa yang saya alami. Mudah-mudahan bisa menjadi bahan perbaikan ke depan," kata Dedi saat dihubungi via telepon genggam, Rabu (27/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, momentum ini bisa menjadi pemicu perbaikan sistem di internal partai Golkar. Sehingga, sambung dia, ia hanya ingin menyampaikan kebenarannya apabila ada figur yang bersedia membenahi partai Golkar.
"Ini bukan urusan bongkar membongkar, ini urusan pembenahan sistem. Kita menunggu pada waktu yang tepat, disampaikan pada orang yang memiliki otoritas dan punya kesanggupan melakukan pembenahan," jelas dia.
DPP Golkar sudah menantang Dedi untuk membongkar siapa oknum yang meminta mahar Rp10 miliar tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada pemanggilan resmi kepada Dedi untuk mengungkap identitas oknum tersebut.
"Karena ini menyangkut ranah organisasi, tidak boleh saya mengumbar di sembarang tempat. Jadi disampaikan dulu secara internal. Nanti yang memberikan penjelasan ke publik orang yang berani benahi itu (Golkar)," kata dia.
Ketika disinggung apakah penelepon misterius itu merupakan internal atau eksternal partai. Dedi menegaskan eksternal partai Golkar. "Yang teleponnya eksternal partai," ungkap Dedi.
Baca Juga: Golkar Tantang Dedi Mulyadi Ungkap Oknum yang Minta Mahar Rp 10 M (avi/avi)











































