Dalam sidang Majelis Umum PBB pada Sabtu (23/9) waktu setempat, Ri mengatakan bahwa serangan ke daratan AS dengan roket-roketnya tak terelakkan setelah "Presiden Jahat" Trump mengejek pemimpin Korut Kim Jong-Un sebagai "manusia roket".
"Baru saja mendengar Menteri Luar Negeri Korut berbicara di PBB. Jika dia menggaungkan pikiran Manusia Roket Kecil, mereka tak akan ada lebih lama lagi," ujar Trump dalam postingannya lewat akun Twitter miliknya seperti dilansir kantor berita Reuters, Minggu (24/9/2017). Tidak jelas apakah Trump mengacu ke Ri dan Kim, atau Korut secara lebih luas dalam kicauannya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korut melakukan uji coba bom nuklir terkuatnya pada 3 September lalu, yang memicu sanksi-sanksi baru PBB. Sebagai balasan atas sanksi-sanksi itu, Pyongyang pada Jumat (22/9) mengumumkan pihaknya mungkin akan melakukan uji coba bom hidrogen di atas wilayah Samudera Pasifik.
Sementara itu, Angkatan Udara AS menerbangkan pesawat-pesawat pengebom B-1B Lancer di atas wilayah udara internasional, dekat pesisir timur Korut pada Sabtu (23/9) waktu setempat. Departemen Pertahanan AS alias Pentagon menyatakan, penerbangan tersebut sebagai unjuk kekuatan atas tekad AS untuk membela diri dan sekutu-sekutunya dari ancaman Korut.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini