.webp)
Pada awal-awal pemulangan gelombang pertama via Jeddah, banyak jemaah ketahuan 'menyelundupkan' air zamzam di koper. Upaya itu digagalkan melalui pemeriksaan X-Ray di bagian kargo. Pada fase pemulangan jemaah gelombang kedua, kejadian tersebut tak terulang.
Fase pemulangan jemaah gelombang kedua dimulai pada Kamis (21/9) via Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah. Berdasarkan data Jumat (22/9) malam, total jemaah yang diterbangkan ke Tanah Air lebih dari 13 ribu.
Sebelum jemaah diterbangkan ke Tanah Air, koper ditimbang di hotel atau pemondokan. Berat koper tak boleh melebihi 32 kilogram. Jika lebih, harus ada barang yang ditinggal. Setelah itu, koper diangkut ke gudang kargo untuk diperiksa dengan X-Ray.
Baca juga: Masih Saja Ada Jemaah Coba Bawa Air Zamzam, Begini Akibatnya
"Pemeriksaan lancar. Sampai hari ini belum ditemukan air zamzam. Juga tidak ada barang berbahaya (di koper jemaah)," jelas petugas pengawasan bagasi Garuda Indonesia, Tarmidi, di gudang kargo Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, Sabtu (23/9/2017).
Dibutuhkan waktu 1,5 jam sampai 2 jam untuk memeriksa koper jemaah satu kelompok terbang (kloter). Karena prosesnya lancar, koper-koper sudah dimasukkan ke pesawat sebelum jemaah terbang. Jadi, koper dan jemaah berbarengan saat pulang ke Tanah Air.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Amin Handoyo mengatakan masih ada jemaah yang membawa koper yang melebihi batas. Namun hal itu bisa ditangani oleh petugas. "Harus dikurangi isi (koper) agar tak melebihi berat maksimal," jelas Amin usai mengecek pemeriksaan koper di gudang kargo.
"Dalam tiga hari pemulangan, tidak ada yang bawa air zamzam di koper, Alhamdulillah tahun ini lebih bagus dibanding tahun sebelumnya karena gencarnya sosialisasi," sambung Amin.
Fase pemulangan jemaah gelombang kedua berlangsung hingga Jumat 6 Oktober mendatang. Momen itu menandai berakhirnya operasional haji tahun ini.
Fase pemulangan jemaah gelombang kedua dimulai pada Kamis (21/9) via Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah. Berdasarkan data Jumat (22/9) malam, total jemaah yang diterbangkan ke Tanah Air lebih dari 13 ribu.
Sebelum jemaah diterbangkan ke Tanah Air, koper ditimbang di hotel atau pemondokan. Berat koper tak boleh melebihi 32 kilogram. Jika lebih, harus ada barang yang ditinggal. Setelah itu, koper diangkut ke gudang kargo untuk diperiksa dengan X-Ray.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemeriksaan lancar. Sampai hari ini belum ditemukan air zamzam. Juga tidak ada barang berbahaya (di koper jemaah)," jelas petugas pengawasan bagasi Garuda Indonesia, Tarmidi, di gudang kargo Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, Sabtu (23/9/2017).
Dibutuhkan waktu 1,5 jam sampai 2 jam untuk memeriksa koper jemaah satu kelompok terbang (kloter). Karena prosesnya lancar, koper-koper sudah dimasukkan ke pesawat sebelum jemaah terbang. Jadi, koper dan jemaah berbarengan saat pulang ke Tanah Air.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Amin Handoyo mengatakan masih ada jemaah yang membawa koper yang melebihi batas. Namun hal itu bisa ditangani oleh petugas. "Harus dikurangi isi (koper) agar tak melebihi berat maksimal," jelas Amin usai mengecek pemeriksaan koper di gudang kargo.
"Dalam tiga hari pemulangan, tidak ada yang bawa air zamzam di koper, Alhamdulillah tahun ini lebih bagus dibanding tahun sebelumnya karena gencarnya sosialisasi," sambung Amin.
Fase pemulangan jemaah gelombang kedua berlangsung hingga Jumat 6 Oktober mendatang. Momen itu menandai berakhirnya operasional haji tahun ini.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
