Farah, kakak kandung Dini, mengungkap komunikasi terakhir dengan korban pada Sabtu-Minggu sebelum korban meninggal. Sedangkan ibunda, Gandaria, mengaku sempat berkomunikasi pada 15 September.
"Ibu saya ditanya polisi, kapan terakhir komunikasi, dijawab tanggal 15 September. Tapi nggak tahu juga, karena namanya Ibu kan sudah tua," ujar Farah kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (22/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan tersangka Peri Sugianto (27), yang dikuatkan dengan bukti rekaman CCTV, korban tewas pada Rabu (13/9) malam. Sedangkan jasad korban ditemukan keluarga pada Senin (18/9).
"Kami ke sana karena curiga, sudah tiga hari tidak bisa dihubungi. Pas nyampe sana, pintu tidak terkunci. Kemudian, setelah dibuka, tahunya sudah meninggal. Kami tidak ada firasat apa-apa," terang Farah.
Kepergian Dini membuat keluarga terpukul. Dini adalah anak bungsu dari delapan bersaudara. Selama tinggal di Jakarta, Dini sering berkomunikasi dengan keluarganya yang ada di Pangkal Pinang, Bangka.
"Kami mengapresiasi pihak kepolisian, terutama dari Subdir Ranmor dan Subdit Resmob yang sudah menangkap pelakunya. Kami minta pelaku dihukum seberat-beratnya," tandas Farah. (mei/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini