Ditilik detikcom, Jumat (22/9/2017), akun Instagram Anton, @ojekbule, telah diikuti 6.378 follower dan mengunggah 9 posting-an. Dalam bionya, Anton menuliskan 'Nama saya Ojek Bule. Mimpiku jadi sopir ojek untuk memajukan negara Indonesia!'.
Dalam posting-an di akun @ojekbule, Anton banyak mengunggah foto mengenakan seragam Go-Jek. Pria kelahiran 5 Juni 1994 itu juga mengunggah swafoto bersama penumpang yang kebanyakan perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di akun Instagram-nya ini, rupanya Anton sudah pernah berkunjung ke beberapa kota di Indonesia, seperti Bogor, Kuta, dan Yogyakarta. Dia juga mengunggah fotonya ketika berada di sejumlah negara, seperti Australia, Italia, dan Amerika Serikat.
Rupanya Anton juga pernah menjadi figuran dalam film 'Tjokroaminoto'. Dia mengunggah fotonya memakai seragam serdadu militer Belanda pada Oktober 2014. Dia mengajak pengikutnya menonton film itu di bioskop pada Mei 2015.
Dia juga mengunggah beberapa kegiatan saat berbicara dalam forum. Di antaranya Sarasehan Nasional Pengawal Hak Cipta Peluncuran Buku '30 Paspor Jilid Ke-3' dan forum Australia Indonesia Youth Association.
Siapa sangka, Anton menyandang gelar sarjana sains dalam bidang anatomi dan biologi manusia dari The University of Western, Australia. Dalam bidang sains yang ditekuninya itu, Anton pernah menjalani pertukaran pelajar dan belajar di bidang biologi molekuler di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, menjalani kursus singkat biologi molekuler di University of California Los Angeles, AS, hingga menjadi peneliti riset di Lembaga Eijkman Jakarta.
detikcom menghubungi Anton melalui Instagram namun belum berbalas. Namun detikcom pada 2015 pernah mewawancarai Anton mengenai penelitiannya itu.
"Di Eijkman, saya bisa dapat sampel darah dari seluruh Indonesia yang terkena penyakit aneh. Mereka (Lembaga Eijkman) mendiagnosis virus yang baru," tutur Anton dalam perbincangan dengan detikcom pada Jumat (7/8/2015) silam.
![]() |
Risetnya di Indonesia fokus pada virus demam berdarah (DB) dan chikungunya. Saat Agustus 2015 itu, dia berada di Singapura untuk melanjutkan riset biologi molekuler untuk penyakit kanker payudara.
"Proyek aku di Indonesia sudah selesai. Sekarang saya pelatihan lagi di bidang breast cancer, mencoba cari molekul yang menjadi penyebab breast cancer," tutur pria yang pernah menjalani penelitian kanker payudara di Yong Loo Lin School of Medicine, National University of Singapore (NUS), itu.
Kecintaannya pada riset mendorong Anton dan beberapa temannya mendirikan situs www.neliti.com. Situs ini bertujuan menjadi database hasil riset para ilmuwan Indonesia yang bisa diakses gratis.
Bergelut dengan virus selama di Indonesia tak membuat kehidupan Anton 'terinkubasi' di laboratorium. Dia juga pernah mendirikan LSM Feed Indonesia, yang bertujuan memberi makan para tunawisma dan anak-anak jalanan. Dia menghimpun donasi melalui crowdfunding via kartu kredit ke PayPal di situs Feed Indonesia. Namun, LSM ini kini sudah tidak aktif lagi.
Sebelumnya, pihak Go-Jek telah membantah bahwa Anton merupakan salah satu mitra kerjanya. Pasalnya, Go-Jek hanya bermitra dengan warga negara Indonesia (WNI). Identitas itu ditunjukkan dengan bukti KTP saat pendaftaran menjadi mitra.
"Terkait dengan munculnya informasi seseorang yang diduga mitra pengemudi dan diduga warga negara asing, dapat kami sampaikan bahwa Go-Jek hanya bermitra dengan warga negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk saat melakukan pendaftaran menjadi mitra," kata PR Manager Go-Jek Rindu Ragilia melalui pesan singkat, Jumat (22/9/2017). (ams/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini