"Kita memiliki sebuah cerita musikal dengan tampilan-tampilan tapi memberi sebuah cerita apa itu kebersamaan, apa itu keberagaman, apa itu berbeda-berbeda tapi satu," kata Vero di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta Selatan, Kamis (21/9/2017).
Awalnya ide itu tercetus saat Vero bersama Happy Farida Djarot selalu menghadiri HUT DKI di Monas. Saat itu muncul gagasan untuk mengembangkan potensi anak-anak yang berada di rusun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ide itu kemudian semakin menguat ketika penyanyi kondang Titiek Puspa datang ke rumahnya. Dia bercerita ke Vero bahwa lagu anak-anak sekarang sudah mulai memudar.
"Nah setelah dari Monas itu berlanjut, saya ingat eyang Titiek Puspa datang ke Taman Suropati, ke rumah, bawa CD, terus waktu itu eyang masih ngomong CD ini kalau bisa disebarin ke sekolah-sekolah, kasih ke ibu Jokowi. Itu yang aku ingat. Harus hapal lagu-lagu Indonesia. Kok anak-anak sekarang mainnya K-Pop. Saya bilang oke gitu lah," tutur Vero.
Vero lantas menjelaskan mengapa anak-anak rusun yang menjadi pilihan. Menurutnya, kebersamaan kehidupan yang ada di rusun sangat pas dengan drama musikal yang diangkat.
"Dan kenapa rusun? RPTRA? Rusun saya kira pada saat di rusun saya lihat anaknya banyak sekali. Disuruh KB, nggak KB-KB. Kita saja dua anak susah ngurusnya. Saya tambah satu, tiga. Terus di rusun empat lima, happy pula," kata Vero dengan nada bercanda.
Setelah itu, Vero mencari orang yang tepat untuk mengembangkan potensi anak-anak di rusun. Perkumpulan Artsip menjadi salah satu pihak yang mendukung penuh ide tersebut.
"Anak-anak rusun kita latih, untuk nyanyi, pertama pada saat terbentuk saya senang sekali punya teman-teman di Artsip yang mendukung banget," terangnya.
Akhirnya Operet Aku Anak Rusun pun bisa terlaksana. Dia berterima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta yang telah bersedia untuk melanjutkan idenya tersebut.
"Saya yakin hari ini bisa jadi karena pak Djarot dan Bu Happy," tuturnya. (knv/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini