RSUD Abdoel Moeloek memberikan penjelasan mengenai hal kejadian ini yang diunggah ke situs resmi Pemprov Lampung. Direktur Pelayanan RSUD Abdoel Moeloek Padilangga mengatakan, peristiwa itu terjadi hanya karena miss komunikasi antara orangtua anak dengan petugas ambulans. Pasien meninggal karena kelainan bawaan yakni meningocele di ICU sekitar pukul 15.15 WIB di depan keluarga dan keluarga menerima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Padilangga, semua pasien yang hendak menggunakan ambulans harus memenuhi semua administrasi. Ditanya administrasi apa yang masih kurang? Padilangga mengaku hanya klarifikasi nama.
"Petugas ambulans memanggil ayahnya untuk klarifikasi, miss nya disitu. Sebenarnya hanya mau nanya soal nama saja, mungkin ada yang kurang cocok," imbuh Padilangga.
Terkait kabar yang menyebutkan pasien tidak mendapat ambulans lantaran menggunakan BPJS, ia membantah. Menurutnya, semua pelayanan sama saja, baik BPJS maupun non BPJS.
"Apalagi kan BPJS sudah ada biaya khusus, itu ditanggung oleh pemerintah tidak ada biaya tambahan. Sudah nggak ada masalah lagi sebenarnya, tinggal administrasi saja. Ambulans sudah standby. Kita maklum, mereka emosi, panik karena kehilangan anak, itu kita maklumi," ujar Padilangga.
Untuk itu, ia berjanji akan melakukan investigasi untuk menyelidiki permasalahan ini. Karena saat ini pihaknya menerima dua cerita versi yang berbeda, yakni pihak keluarga dan juga pihak ambulans.
"Kita akan lihat, ini kan baru beberapa jam yang lalu, besok akan kita investigasi. Kalau sebenarnya ada miss itu kita akan proses," ujar Padilangga. (fjp/fjp)