Hasina juga menyerukan adanya tekanan internasional yang lebih besar terhadap pemerintah Myanmar terkait krisis Rohingya.
"Kami telah mengatakan pada Myanmar, mereka itu warga negara Anda, Anda harus menerima mereka kembali, menjaga mereka tetap aman, memberikan mereka tempat perlindungan, jangan sampai ada penindasan dan penyiksaan," kata Hasina dalam pertemuan dengan para aktivis Bangladesh di New York, AS. Hasina berada di New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun pemerintah Myanmar tidak merespons seruan-seruan itu. Malahan, Myanmar menaruh ranjau-ranjau di sepanjang perbatasan untuk mencegah kembalinya Rohingya ke tanah air mereka," tutur Hasina.
Hasina juga menyebut tentang penderitaan yang dialami para pengungsi Rohingya. "Itu bencana kemanusiaan yang tak terkira. Saya telah mengunjungi mereka dan mendengarkan cerita mereka tentang penderitaan hebat mereka, khususnya kaum wanita dan anak-anak," tutur Hasina seperti dilansir kantor berita BSS.
"Saya ingin Anda semua datang ke Bangladesh dan mendengar dari mereka tentang kekejaman di Myanmar," tutur Hasina dalam pertemuan negara-negara Islam di sela-sela Sidang Umum PBB.
Sebelumnya, pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi mengatakan bahwa negaranya akan menerima kembali para pengungsi Rohingya yang terverifikasi. Selama ini pemerintah Myanmar menganggap warga Rohingya sebagai imigran ilegal dari Bangladesh dan menolak memberikan status kewarganegaraan, meskipun banyak warga Rohingya yang telah tinggal di Myanmar selama puluhan tahun.
Video 20detik: Dukungan Warga Yangon Terhadap Suu Kyi
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini