.webp)
"Aparat penegak hukum agar segera mengusut tuntas penyerangan gedung YLBHI-LBH Jakarta pada 17-18 September. Meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang terlibat melalui proses hukum untuk menjamin tindakan yang sama tidak lagi berulang," ujar Azriana di kantor Komnas Perempuan, Jl Latuharhari, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komnas Perempuan juga meminta polisi menindak tegas pelaku yang menggerakkan massa. Masyarakat juga diminta kritis terhadap informasi yang beredar, termasuk di media sosial.
"Dengan ini, kami juga meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas, aktor-aktor yang memobilisasi massa untuk melakukan tindakan destruktif, mengadu domba masyarakat dan melakukan politisasi yang memicu kekerasan,"ujar Azriana.
"Minta pemerintah, dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta, agar segera melakukan perbaikan pada gedung YLBHI-LBH Jakarta yang telah dihancurkan di beberapa bagian. Agar peran YLBHI-LBH Jakarta dalam membuka akses keadilan, bagi masyarakat miskin dapat terus berjalan," imbuh Azriana.
Polisi masih memeriksa 22 orang yang ditangkap terkait kericuhan massa di depan kantor LBH. Ke-22 orang tersebut masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Jakarta Pusat. Belum ada dari mereka yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Ya kita lihat dulu peranannya seperti apa. Kalau dia melakukan aksi kekerasan, pengeroyokan ya bisa kena (jeratan hukum)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono secara terpisah. (fdn/fdn)
