Sutarto sudah 30 tahun bekerja di pabrik garmen milik korban yang berada di Tangerang. Dia juga pernah menjadi sopir di pabrik milik Husni. Ia biasanya digaji Rp 600 ribu sampai Rp 1 juta per minggu dan dibagi dua orang dengan pelaku lain yang bernama Ahmad Zulkifli.
"Gaji dibagi berdua sama Zulkifli. Kadang Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta per minggu. Nggak tentu," kata Sutarto saat ditanya Kasubdit VI Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Antonius Agus di RS Bhayangkara Semarang, Rabu (13/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutarto mengakui sudah kenal dekat dengan korban. Bahkan dia mulai bekerja sejak kelahiran anak pertama Husni. Ia juga sudah mengenal anak-anak korban lainnya.
"Kerja sudah 30 tahun, seumur anaknya yang gede," ujarnya.
Loyalitasnya bekerja dengan korban berubah ketika pabrik garmen tempatnya bekerja tutup sebelum Lebaran. Ia tidak mendapatkan pesangon hingga sakit hati dan terbesit untuk menagih. Gayung bersambut, Zul juga memiliki keinginan sama namun dengan cara merampok.
"Iya sakit hati karena tidak dikasih pesangon. Si zul yang punya ide. Zulkifli dia punya ide, dirampok aja," katanya.
Zul dan Sutarto juga mengajak mantan karyawan bernama Engkos Kuswara (33). Tidak seperti Zul dan Sutarto, Engkos belum terlalu lama menjadi pegawai, namun dia bersedia mengikuti ajakan Zul.
Nyatanya, tidak hanya merampok, ketiganya membunuh pasutri tersebut di rumah mereka di Jalan Pengairan nomor 21, Bendungan Hilir Tanah Abang hari Minggu (10/9) lalu sekitar pukul 19.00 WIB. Bahkan dua korban dibuang di sungai Klawing, Purbalingga yang berjaran ratusan kilometer dengan kondisi dibungkus bedcover.
"Saya menyesal. Ya saya minta maaf yang sebesar-besarnya untuk kelakuan kami," ujar Sutarto.
Para pelaku ditangkap tim dari Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Jatanras Polda Jateng, dan Resmob Polres Grobogan hari Selasa (12/9) malam kemarin sekitar 19.00 WIB. Para pelaku ditangkap saat sedang mabuk dan foya-foya di Hotel dan Karaoke Harmoni Indah, Kabupaten Grobogan. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini