detikcom menengok Chester di Arthayasa Stables, Jalan Bulak Tengki, Depok, Selasa (12/9/2017). Dia ditempatkan di lokasi karantina yang terdiri dari satu kandang berukuran 4 x 4 meter beralas serbuk gergaji dan halaman untuk merumput.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat dikunjungi, Chester sedang makan rumput dengan lahap. Sesekali dia bercanda dengan dua dokter hewan yang merawatnya yaitu drh Rizqi Putratama dan drh Gilang Ajiwiratama. Kedua dokter ini mengusap kaki belakang Chester dan kuda ini kegelian.
"Ini kelihatannya gara-gara geli diusap kaki belakangnya. Sudah punya energi lebih dia," ujar drh Gilang seraya menggoda Chester.
![]() |
drh Rizqi menyebut kondisi Chester saat ini jauh lebih baik dibandingkan saat awal kedatangannya. Chester kini bersemangat dan punya tenaga lebih.
"Kita tahu cerita awalnya seperti ini (jatuh saat menarik delman). Diagnosa awal kami dia karena kelelahan dan stress full, sekarang Chester kelihatan sudah jauh lebih nyaman," kata drh Rizqi.
Rizqi mengatakan tidak ada treatment khusus untuk merawat Chester. Dia hanya mengembalikan sifat alamiah Chester sebagai Poni. Chester sendiri masih tergolong sebagai Poni, karena ukurannya lebih kecil dari kuda.
"Kita treatment, dikondisikan kalau luka diobati lukanya. Kita pulihkan mentalnya dengan ditaruh di Paddock (ladang rumput) karena kuda baru jadi kita karantina, intinya kita kembalikan sifat alaminya," kata Rizqi.
![]() |
Kisah Chester viral setelah dia ambruk saat sedang menarik delman. Bukannya kasihan, seorang pria tiba-tiba datang dan mencambuk Chester berkali-kali. Saking lelahnya Chester hanya bisa menerima cambukan itu.
Jakarta Animal Aid Network (JAAN) kemudian melacak lokasi kuda dan kusir di Depok, Jawa Barat dan berhasil menemuinya lalu membawanya ke tempat karantina kuda Arthayasa Stable.
(imk/fjp)