3 Warga Rohingya Tewas Kena Ranjau Saat Akan Mengungsi

3 Warga Rohingya Tewas Kena Ranjau Saat Akan Mengungsi

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 11 Sep 2017 13:25 WIB
Ilustrasi -- Pengungsi Rohingya dekati perbatasan Myanmar-Bangladesh (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain/File Photo)
Dhaka - Situasi di perbatasan Myanmar dan Bangladesh semakin memprihatinkan dengan keberadaan ranjau. Sedikitnya tiga warga Rohingya tewas terkena ranjau yang ditanam di dekat perbatasan Bangladesh, akhir pekan kemarin.

Seperti dilansir AFP, Senin (11/9/2017), ledakan ranjau ini dilaporkan terjadi saat sejumlah warga Rohingya berniat mengungsi ke Bangladesh, pada Sabtu (9/9) malam waktu setempat. Beberapa dari mereka berhasil selamat dan menceritakan seluruh peristiwa yang mereka alami pada penjaga perbatasan Bangladesh.


Dituturkan Komandan Penjaga Perbatasan Bangladesh, Letnan Kolonel Manzurul Hasan Khan, kepada AFP bahwa tentara penjaga perbatasan mendengar suara ledakan pada Sabtu (9/9) malam. Ledakan itu diduga berasal dari dalam wilayah Myanmar yang berjarak 100 meter dari perbatasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengetahui dari para korban selamat yang luka-luka, bahwa ada empat orang (terkena ranjau). Sang korban selamat mengatakan tiga orang lainnya tewas seketika di lokasi saat sebuah ledakan -- kemungkinan ranjau darat antipersonel," terangnya. Ranjau darat antipersonel merupakan jenis ranjau yang ditujukan untuk melukai atau membunuh manusia. Ranjau jenis ini berbeda dengan jenis ranjau anti-tank.

Dituturkan Hasan Khan bahwa, penjaga perbatasan Bangladesh melihat warga Rohingya yang selamat dari ranjau masuk ke garis demarkasi dalam kondisi luka-luka di sekujur tubuh dan wajah.




Satu lagi warga Rohingya juga diketahui mengalami luka-luka akibat ledakan yang diduga dipicu oleh ranjau. Warga Rohingya ini terkena ledakan ranjau saat pulang ke desanya di Myanmar untuk mengambil ternak sapi miliknya dan membawanya mengungsi ke Bangladesh.

Pekan lalu, tiga warga Rohingya termasuk anak-anak mengalami luka-luka akibat ranjau saat akan mengungsi ke Bangladesh. Salah satu anak Rohingya itu kehilangan kaki akibat ledakan ranjau itu.

Otoritas Bangladesh telah melakukan penyelidikan, yang didukung bukti foto dan keterangan para informan, yang berujung kesimpulan bahwa ranjau-ranjau itu ditanam oleh militer Myanmar di dekat perbatasan. Tak terima dengan aksi ini, otoritas Bangladesh melayangkan protes terhadap Myanmar.


Duta Besar Myanmar untuk Bangladesh telah dipanggil oleh otoritas Bangladesh pada Rabu (6/9) pekan lalu, untuk menerima protes soal penanaman ranjau di dekat perbatasan Bangladesh. Belum ada respons dari otoritas Myanmar terkait hal ini.

(nvc/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads