Informasi soal kelelawar raksasa itu muncul pada Juli lalu di Desa Lamteuba. Tim riset Natural Aceh melakukan penelitian dari 1 September dan sampai sekarang masih berjalan, lokasinya di kawasan Pegunungan Seulawah hingga Lamteuba Aceh Besar.
"Perkiraan kita itu jenis vampyrus," kata Ketua Natural Aceh, Zainal Abidin Suarja, kepada detikcom, Minggu (10/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pteropus vampyrus adalah jenis kelelawar raksasa alias kalong, mamalia bersayap yang aktif di malam hari. Meskipun namanya 'vampir' yang kadung terasosiasikan dalam budaya populer sebagai penghisap darah, namun sebenarnya kelelawar ini adalah makhluk herbivora. Mereka hanya memakan buah.
"Dari penjelasan warga, rentang sayapnya hampir mencapai 2 meter, yakni sekitar 1,5 meter sampai 1,7 meter," kata Zainal.
Kelelawar sebesar anak kecil yang ditemukan warga pada dua bulan lalu itu sudah dibenamkan ke sungai. Kini peneliti masih terus berusaha mencari keberadaan kelelawar vampir itu. Soalnya ini penting, mengingat eksistensi vampir di alam sudah perlu perhatian.
"Secara umum, genus kelelawar ini saat ini terancam punah," kata Zainal.
Sesekali memang masih dijumpai kelelawar vampir ini di beberapa tempat di Sumatera termasuk Aceh. Di Desa Lamteuba sendiri, warga sering melihat gerombolan vampir di pohon kapas dan pohon-pohon besar tua. Mereka perlu diselamatkan sebelum terlanjur binasa.
"Status kehidupan mereka sangat bergantung pada makanannya," kata Zainal.
Kehidupan para vampir terancam oleh perluasan perkebunan dan permukiman manusia. Kadang mereka juga dianggap sebagai pengganggu alias hama. Para vampir tak jarang menjadi hewan buruan. Padahal vampir-vampir ini punya peran penting dalam ekosistem, sebagai penyebar benih tanaman buah.
"Di ekosistem hutan dan desa, kelelawar memainkan peran lebih banyak pada proses penyerbukan tumbuhan. Bisa dipastikan jika mereka tidak ada, maka tanaman-tanaman tidak akan berbuah. Penyerbukan dan hasil panen tanaman di daerah tersebut akan berkurang," tutur Zainal.
Kini tim masih terus mencari tahu keberadaan vampir-vampir yang kian nelangsa itu. "Sudah bebberapa hari hujan turun sejak sore. Kita berharap hujan segera berhenti sehingga tim lapangan bisa memasang harpa net dan mist net (jaring penangkap kelelawar)," tutur Zainal. (dnu/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini