Klaim Didukung 3 Parpol, Nurdin Abdullah Pede Nyagub di Sulsel

Makassar - Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah mengaku telah mengantongi dukungan 20 kursi dari tiga partai politik. Dia pun siap maju sebagai calon Gubernur Sulawesi Selatan dalam Pilkada Serentak 2018.

Meski demikian, Bupati Bantaeng dua periode dengan berderet prestasi itu masih enggan menyebut nama ketiga partai yang telah memastikan pengusungan namanya sebagai cagub Sulsel. Publik diminta menunggu pengumuman dari parpol.

"Kami telah mengantongi surat rekomendasi dari tiga partai, sudah memenuhi syarat untuk mendaftar sebagai cagub. Nanti biar pimpinan partai tersebut yang mengumumkan secara resminya," ujar Nurdin saat ditemui detikcom di Makassar, Kamis (7/9/2017).

Nurdin menambahkan, setelah resmi mengantongi rekomendasi partai, ia bersama timnya akan mempersiapkan penyebaran atribut gambar dirinya ke seluruh pelosok Sulsel. Nurdin juga akan menyiapkan pengenalan program-programnya kepada publik serta menggelar pertemuan dengan tim relawannya untuk memantapkan jalan menuju Pilgub Sulsel.

"Kita akan menggelar tudang sipulung (focus group discussion) bersama masyarakat Sulsel di 23 kabupaten/kota guna menghimpun aspirasi masyarakat yang nantinya kita rumuskan menjadi visi dan program konkret di masyarakat," pungkas bupati bergelar profesor ini.

Sebelum Nurdin Abdullah memastikan diri ikut Pilgub Sulsel, Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid lebih dahulu mengumumkan pencalonannya bersama anggota DPD RI Aziz Qahhar Mudzakkar sebagai calon wakilnya, bermodalkan 18 kursi Golkar di DPRD Sulsel. Syarat pencalonannya sendiri harus memiliki dukungan 17 kursi di DPRD Sulsel.

Selain duo Nurdin, masih ada beberapa nama bakal calon gubernur yang masih berjuang merebut rekomendasi partai, seperti Wagub Sulsel petahana Agus Arifin Nu'mang dan Ichsan Yasin Limpo, adik kandung Gubernur Sulsel petahana Syahrul Yasin Limpo.

Adapun komposisi partai pemilik kursi di Sulsel yaitu Golkar 17 kursi, Gerindra dan Demokrat 11 kursi, PAN 9 kursi, PPP dan NasDem 7 kursi, Hanura dan PKS 6 kursi, PDIP 5 kursi, PKB 3 kursi, serta PKPI dan PBB 1 kursi. (mna/fay)