Beberkan Rekaman Cekcok Akbar-Indria, Keluarga Minta Keadilan

Beberkan Rekaman Cekcok Akbar-Indria, Keluarga Minta Keadilan

Farhan - detikNews
Selasa, 05 Sep 2017 18:57 WIB
Indria dan Akbar (Dok. Istimewa)
Jakarta - Siti Nuraini (43), kakak kelima Abdul Malik Azis, sempat mendatangi Polres Bogor di Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Senin (4/9/2017).

Siti Nuraini, yang datang ditemani adiknya, Siti Nurjanah, dan seorang keponakannya, bermaksud ingin menunjukkan beberapa bukti bahwa Indria juga kerap melakukan kekerasan terhadap Abdul Malik.

Saat diwawancara wartawan, Nuraini sempat memperdengarkan sebuah rekaman suara dan memutar video yang menurutnya merupakan rekaman saat Abdul Malik terlibat cekcok mulut dengan Indria. Dalam rekaman suara yang diperdengarkan oleh Nuraini, terdengar seorang perempuan yang terus memaki seorang pria. Penyebabnya, diduga masalah ekonomi. Si pria dianggap tidak mampu mewujudkan keinginan si perempuan memiliki mobil mewah. Nuraini menyebut pria tersebut adalah Abdul Malik Azis. Sedangkan si perempuan adalah Indria.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kondisi waktu dia (Abdul Malik) lagi nyetir," kata Nuraini saat memperdengarkan rekaman suara itu.

Ini beberapa kutipan percakapan dalam rekaman tersebut:

"Mana sekarang mobil, mana. Mana mobilnya, mana mobilnya... sampe sekarang. Ngebuktiin aja nggak elu tuh. Yang itu yang ini, bacot semuanya. Mana bacotan lu yang terealisasi," kata si perempuan dalam rekaman tersebut dengan nada tinggi.

Di tengah makian itu, si pria juga sempat menyela dan membela diri. Namun si perempuan malah memaki sambil terus memukulnya. "Jangan mukul-mukul Bu. Sakit Bu," kata si pria dalam rekaman tersebut. "Jangan pukul-pukul dong," kata si pria lagi karena kembali dipukul oleh si perempuan.

Dalam rekaman cekcok mulut tersebut, juga sempat terungkap bahwa si perempuan mengaku kecewa karena si pria hanya membelikan mobil jenis lain yang dianggapnya sudah tidak layak. Bahkan si perempuan menyebut mobil yang dibeli si pria sebagai 'odong-odong'. "Dari dulu (menyebut nama binatang)... dari dulu... Beli Vitara aja lu, mana sampe sekarang. Odong-odong mulu di pake.." maki si perempuan. "Aduh... jangan pukul, jangan maen pukul," kata si pria.

Si perempuan dalam rekaman itu kembali memaki dan menganggap rendah si pria.

"Nggak becus juga lu ah. Mobil odong-odong aja lu pake. Lu becusnya ini, odong-odong (menyebut nama binatang)," maki si perempuan.

"Aduh jangan pukul dong," kata si pria.

Dalam percakapan tersebut, si perempuan juga mengeluh karena ia dibawa hidup susah oleh si pria. "Lu udah bawa hidup gua sengsara lu. (menyebut nama binatang). Nggak mau gua naik mobil odong-odong ini. Gua mampu pake mobil gede. Gua mampu pake mobil mewah. (menyebut nama binatang). Nggak mau gua hidup susah sama elu. Punya rumah ngontrak, bocor semua. Gua juga bayar itu rumah," kata si perempuan.

Nuraini memang tidak menyebut kapan rekaman ini diambil. Namun, menurutnya, rekaman tersebut diberikan Abdul Malik karena Nuraini sempat mengaku tidak percaya bahwa Indria kerap memaki dan memukulnya. "Ini bukti otentik saya punya rekaman perkelahian. Karena waktu adik saya ngomong, 'ah saya nggak percaya'. 'Bener ya Kak, nanti sewaktu-waktu saya akan rekam semua kejadiannya'. Nih adik saya rekamannya," kata Nuraini seraya memutar rekaman suara itu.

Nuraini tetap meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan Akbar. Namun dia juga menuntut keadilan.

"Saya mohon maaf, atas nama keluarga mohon maaf kepada BNN, dan ini tolong, dan ini mohon dilakukan seadil-adilnya. Jangan didahulukan masalah korps, karena ini kan masalah pribadi, antara Pak Malik (AM) dan Indria. Karena psikologis, adik saya setelah menikah dengan Indria sangat berubah," kata Siti Nuraini.

Menurut Siti, AM merupakan suami kelima Indria setelah berstatus janda. Kesehariannya, AM bekerja sebagai kontraktor perumahan.

"Adik saya itu duda satu kali, kalau Ibu Indria janda 4 kali. Jadi adik saya itu suami kelima Ibu Indria. Pekerjaan adik saya itu wiraswasta, di perumahan, kontraktor, dia (AM) tidak pernah jadi anggota," ungkap Siti. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads