Polri Ambil Sumpah 217 Calon Jenderal

Polri Ambil Sumpah 217 Calon Jenderal

Akhmad Mustakim - detikNews
Selasa, 05 Sep 2017 13:05 WIB
Irjen Arief (Foto: dok. detikcom)
Jakarta - Kepolisian membuka Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri dan pendidikan Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas). Ada 217 polisi yang berpangkat komisaris besar yang mengikuti seleksi ini.

"Untuk Sespimti 110, Lemhannas 107. Yang diterima Lemhannas 30 orang, kemudian Sespimti 45 orang," kata Asisten Sumber Daya Manusia Polri Irjen Arief Sulistyanto saat ditemui di Balai Sespimma Polri, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (5/9/2017).

Dalam kesempatan itu, Arief mengambil sumpah calon peserta didik untuk menghindari kecurangan saat proses seleksi. Arief mengatakan proses pengambilan sumpah ini baru pertama kali dilakukan dalam dalam seleksi calon petinggi Polri ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelumnya, hanya pakta integritas saja, baru kali ini kita lakukan. Kita kan tidak bisa mengawasi 24 jam, kita minta tolong saja kepada Tuhan, kalau sudah diikat sama Tuhan masih melanggar, ya tanggung jawab dia sama Tuhan," kata Arief

Arief menjelaskan proses seleksi ini menggandeng pihak dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Universitas Gunadarma. Keduanya dilibatkan untuk pembuatan soal assessment leadership dan tes bahasa Inggris.

"Kami mengundang Kepala LAN dan Wakil Rektor Gunadarma karena beliau membantu kami dalam menyiapkan soal-soal bahasa Inggris maupun nanti menjadi narasumber di dalam pelaksanaan assessment," kata Arief.

Ditemui di tempat yang sama, Kepala LAN Adi Suryanto mengapresiasi adanya proses pengambilan sumpah dalam proses seleksi ini. Menurutnya, dengan begitu, seleksi akan berjalan objektif, peserta yang nantinya lolos dipastikan benar-benar sesuai kapasitasnya.

"Meskipun harus dua-tiga kali tidak lolos, benar-benar karena kapasitasnya. Jadi, kalau prosesnya objektif, pasti akan puas," kata Andri.

Sementara itu, perwakilan dari Universitas Gunadarma, Didin Mukodim, memastikan soal yang akan diberikan tidak bocor. Dia meyakini kebocoran soal tidak terjadi karena diawasi secara ketat.

"Kami ingin men-support, ini adalah tes dengan menggunakan teknologi informasi karena kalau tes ini langsung dapat pengumuman kan tidak menunggu lagi, ini dalam rangka pengabdian masyarakat," kata Didin.

"Soal dari LAN dan nanti saat dibuka ada saksi-saksi baik dari LAN ini sebagai bentuk transparansi yang jelas," ujarnya. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads