Perangi ISIS di Marawi, Duterte akan Ajak Indonesia dan Malaysia

Perangi ISIS di Marawi, Duterte akan Ajak Indonesia dan Malaysia

Jabbar Ramdhani - detikNews
Selasa, 05 Sep 2017 04:31 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat mengunjungi pasukan yang memerangi kelompok ekstrimis Maute di Marawi (Foto: Dok. Reuters)
Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan akan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Pertemuan ini rencananya akan membahas kemungkinan membuat satuan tugas (satgas) untuk memerangi militan ISIS.

"Kami telah sepakat bahwa kami akan berbicara, kami bertiga. Kami hanya menunggu waktu yang tepat," kata Duterte kepada wartawan sebagaimana dilansir Reuters, Senin (4/9/2017).

Duterte menyatakan kesediaannya untuk membuka perbatasan kepada pasukan Indonesia dan Malaysia untuk memburu militan ISIS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perangi ISIS di Marawi, Duterte akan Ajak Indonesia dan MalaysiaPresiden Filipina Rodrigo Duterte saat bicara di depan pasukan yang memerangi militan ISIS di Marawi (Foto: Dok. Reuters)

"Kemungkinan besar, ini akan menjadi gabungan, satuan tugas. Dan saya akan membuka perbatasan saya ke pihak berwenang Malaysia dan pemerintah Indonesia, mereka akan diberi akses," ujarnya.

Negara-negara Asia Tenggara telah sepakat untuk menggunakan pesawat mata-mata dan pesawat tanpa awak untuk menghentikan pergerakan militan melintasi batas negara mereka. Pada bulan Juni lalu, ketiga negara sepakat untuk mengumpulkan intelijen dan memutuskan pembiayaan para militan.

November lalu, Filipina telah mengizinkan Indonesia dan Malaysia melakukan patroli di perairan teritorialnya untuk mengatasi penculikan dan pembajakan oleh kelompok Abu Sayyaf.

Menurut Duterte, pertemuannya dengan Jokowi dan Najib dapat dilakukan setelah dilakukan kota Marawi di Filipina Selatan telah dikepung.

Duterte menyatakan kesediaannya untuk membuka perbatasan kepada pasukan Indonesia dan Malaysia untuk memburu militan ISIS.Duterte menyatakan kesediaannya untuk membuka perbatasan kepada pasukan Indonesia dan Malaysia untuk memburu militan ISIS (Foto: Dok. Reuters)

Dikabarkan lebih dari 600 militan ISIS, 45 warga sipil, dan 136 pasukan Filipina dari tentara dan polisi tewas dalam pertempuran di Marawi yang telah lebih dari 100 hari. Militer Filipina yakin pertempuran ini akan segera berakhir.

Wakil Komandan Militer Satgas Marawi, Romeo Brawne rmengatakan daerah yang dikuasai pemberontak semakin menyusut. Dan ada tanda-tanda para militan ISIS kekurangan makanan dan amunisi.

"Mudah-mudahan, pengepungan Marawi akan selesai dalam beberapa minggu ke depan. Kekuatan mereka terus menurun, kami menimpakan korban hampir setiap hari," katanya kepada wartawan. (jbr/bis)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads