Heboh Bom Hidrogen, Korsel Akan Kembali Latihan Militer dengan AS

Heboh Bom Hidrogen, Korsel Akan Kembali Latihan Militer dengan AS

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 04 Sep 2017 12:11 WIB
Kim Jong-Un periksa bom hidrogen (Foto: KCNA via REUTERS)
Seoul - Otoritas Korea Selatan (Korsel) bersiap untuk kembali melakukan latihan militer bersama sekutunya, Amerika Serikat. Ini dilakukan menyusul uji coba bom hidrogen yang dilakukan Korea Utara (Korut) pada Minggu (3/9).

Angkatan Udara dan Angkatan Darat Korsel hari ini melakukan latihan yang melibatkan rudal-rudal udara-ke-darat jarak jauh dan rudal-rudal balistik. Kepala staf gabungan Korsel menyatakan seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (4/9/2017), latihan-latihan berikutnya dengan pasukan AS saat ini sedang dipersiapkan di Korsel.

Sebelumnya, militer Korsel dan AS telah menggelar latihan gabungan tahunan yang diberi nama Ulchi Freedom Guardian Drill. Latihan militer gabungan AS-Korsel tersebut berlangsung pada 21 Agustus hingga 31 Agustus lalu. Tak kurang dari 17.500 tentara AS dan 50.000 tentara Korsel turut serta dalam latihan gabungan itu. Latihan bersama yang digelar tiap tahunnya pada bulan Agustus atau September ini telah dilakukan sejak 1976.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Lingkungan Hidup Korsel hari ini juga akan mengumumkan persetujuannya atas laporan penilaian lingkungan hidup untuk pengerahan sistem pertahanan antirudal buatan AS, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD). Sebelumnya pada Juni lalu, pemerintah Korsel menyatakan akan menunda pemasangan unit-unit terakhir sistem THAAD sebelum pihaknya menyelesaikan penilaian dampaknya pada lingkungan hidup.

Pada Minggu (3/9), Pyongyang mengumumkan keberhasilan uji coba bom hidrogen, yang memicu peringatan soal respons militer yang masiv dari Amerika Serikat.

"Kami tidak mencari pemusnahan total sebuah negara, yakni Korut," kata Menteri Pertahanan AS Jim Mattis usai bertemu Trump dan tim keamanan nasionalnya. "Namun seperti yang kami katakan, kami punya banyak opsi untuk dilakukan," imbuhnya.

Trump sebelumnya bersumpah akan mencegah Korut mengembangkan senjata nuklir dan mengancam akan membalas dengan "api dan kemarahan" jika Korut mengancam wilayah AS. Ancaman tersebut direspons Korut dengan mengancam akan menembakkan rudal-rudal ke Guam, wilayah AS di Pasifik.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads