Warna-warni Gaya Jemaah Indonesia di Tengah Prosesi Haji

Mekah - Jemaah Indonesia memberi warna tersendiri dalam prosesi ibadah haji. Tak hanya atribut, gaya mereka benar-benar berbeda. Tertib, semangat, dan simpatik.

Dimulai dari kedatangan di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Senin (21/8). Video jemaah haji antre tertib sambil salawatan di imigrasi viral di media sosial. Netizen terharu dan memuji aksi tersebut.

Baca Juga:
Viral, Video Jemaah Haji Indonesia Selawat di Bandara Banjir Pujian

Pada prosesi puncak haji yang dimulai Kamis (31/8), pergeseran jemaah dari Mekah ke Arafah dan Muzdalifah lancar. Pun halnya saat jemaah bergeser ke Mina untuk mabit (singgah atau bermalam). Prosesnya lancar.

Salawat Haji jemaah Indonesia. Foto: Repro dari Instagram therealfatih.

Gaya simpatik jemaah Indonesia terlihat mencolok dalam prosesi lempar jumrah, Jumat (1/9) hingga hari ini, Minggu (3/9/2017). Berangkat dari Mina, jemaah Indonesia berjalan kaki dengan tertib. Atributnya berbeda-beda tiap rombongan untuk memudahkan identifikasi. Tua-muda berjalan sejauh 2,5 kilometer ke Jamarat.

Di depan rombongan jemaah, seorang perwakilan penyelenggara haji Arab Saudi memimpin dengan membawa poster bertuliskan nomor maktab. Ia didampingi pemimpin rombongan. Sementara jemaah mengikuti arahan dan berjalan dalam satu kelompok.

Tenda Misi Haji di Mina, tempat Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi berkantor, jadi sentrum aktivitas. Lokasinya dilintasi jemaah haji yang hendak melempar jumrah. Melalui pengeras suara, petugas mengingatkan jemaah agar tetap ada di rombongan.

Baca juga: Momen Penuh Semangat Gelombang Jemaah Haji Lempar Kerikil ke Setan

"Yang seragam meriah ini dari mana?" teriak petugas melalui pengeras suara.

"Probolinggo! Probolinggo!" jawab jemaah.

Foto: Jemaah haji memasuki kompleks Jamarat. (Triono S/detikcom).

"Probolinggo ya? Hidup Probolinggo. Hidup Jawa Timur. Hidup Indonesia. Allohu akbar," teriak petugas.

Seperti diabsen, tiap jemaah melintas di tenda misi haji, petugas selalu menanyakan asal. Bogor, Bojonegoro, Sulawesi Barat, dan lain-lain bereriak semangat saat melintas tenda misi haji.

Sepanjang perjalanan, jemaah mengumandangkan talbiyah, salawat (puji-pujian), atau doa. Begitu sampai jamarat, mereka melemparkan kerikil ke tiang yang jadi simbol setan. Kemudian mereka berdoa berkelompok dan pulang bersama-sama.

Foto: Jemaah melempar Jumrah. (Triono S/detikcom).

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi jemaah yang mematuhi aturan melempar jumrah. Tak ada insiden berarti dalam prosesi ini. Hanya pada lempar jumrah pertama, sejumlah tumbang karena kelelahan. (try/elz)