Analisis BMKG soal Gempa 'Tak Lazim' di Korut

Analisis BMKG soal Gempa 'Tak Lazim' di Korut

Andhika Prasetia - detikNews
Minggu, 03 Sep 2017 14:36 WIB
Bendera Korea Utara (Foto: REUTERS/Denis Balibouse/File Photo)
Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis hasil temuan soal gempa bumi berkekuatan 6,3 skala richter (SR) yang mengguncang Korea Utara (Korut) hari ini. BMKG menemukan ada aktivitas seismik yang 'tak lazim' di Korut.

Dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu (3/9/2017), BMKG melansir bahwa gempa yang mengguncang Korut berasal dari ledakan besar. Sebab, Korut tak berada di zona gempa bumi.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan karakteristik rekaman seismogramnya, diketahui bahwa gelombang seismik yang terekam diperkirakan bersumber dari sebuah ledakan besar di kedalaman dangkal. Ini didasarkan pada kesamaan pola dari sebagian besar rekaman gelombang seismik yang menunjukkan gerakan awal berupa kompresi," ujar Kepala Bidang Informasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono.

(Baca juga: Gempa 5,2 SR Guncang Korut, Diduga Dipicu Uji Coba Nuklir)

Namun, perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk memastikan jenis sumber ledakan. Yang pasti, gempa yang 'tak lazim' ini menimbulkan kerusakan ringan.

"Peta shake map menunjukkan bahwa dampak ledakan ini menimbulkan guncangan cukup kuat hingga skala intensitas VI MMI di Kota Cho Dong, Soman, dan Nampyo Dong yang lokasinya paling dekat pusat ledakan. Guncangan ini diperkirakan dapat menimbulkan kerusakan ringan seperti retakan pada bangunan tembok sederhana," kata Daryono.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) sebelumnya mencatat gempa yang melanda Korut ini berkekuatan 5,2 SR dan berpusat di lokasi berjarak 24 kilometer sebelah timur laut Sungjibaegam, Korut. Belakangan, USGS meralat bahwa gempa di Korut ini berkekuatan 6,3 SR.

(Baca juga: Uji Coba Nuklir Terbaru Korut 10 Kali Lebih Kuat dari Sebelumnya)

Gempa yang mengguncang Korut diduga karena uji coba nuklir yang dilakukan negara pimpinan Kim Jong Un tersebut. Berbagai perkiraan menyebut uji coba terbaru menghasilkan ledakan 10 kali lebih kuat dari uji coba sebelumnya pada tahun 2016.

"Tak hanya 9,8 kali lebih kuat daripada uji coba nuklir yang digelar September tahun lalu, tapi ini juga yang paling kuat," sebut seorang pejabat pada Badan Meteorologi Korea yang enggan disebut namanya, kepada kantor berita Korea Selatan, Yonhap News Agency, dan dilansir AFP, Minggu (3/9). (dkp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads