Gerebeg Syawal dilaksanakan pada bulan Syawal atau untuk memperingati hari raya Idul Fitri. Gerebeg Besar dilaksanakan pada bula Dzulhaijjah atau bertepatan hari raya Idul Adha. Sedangkan Gerebeg Mulud dilaksanakan pada bulan Maulud untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
![]() |
Dalam setiap prosesi ada 7 buah gunungan. Sebanyak lima buah gunungan dibawa menuju Masjid Besar Kauman untuk didoakan oleh penghulu masjid sebelum dibagikan kepada masyarakat. Kelima gunungan terdiri dari gunungan lanang, wadon, darat, gepak dan pawuhan. Satu gunungan lanang dibawa menuju Kadipaten Puro Pakualaman. Satu gunungan lanang lainnya dibawa menuju halaman kantor Gubernur DIY di Kepatihan.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto tersebut menggambarkan betapa masih sederhananya pakaian para abdi dalem yang mengusung gunungan lanang dan gunungan wadon yang dibawa ke Masjid Besar Kauman.
![]() |
Bentuk dan isi gunungan terlihat sama seperti saat ini. Isi gunungan berupa hasil bumi, sayuran dan lain-lain. Gunungan tersebut menggambarkan kemakmuran Keraton Yogyakarta kepada warganya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini