Gunungan Keraton Yogyakarta, Tempo Dulu dan Kini

Gunungan Keraton Yogyakarta, Tempo Dulu dan Kini

Bagus Kurniawan - detikNews
Minggu, 03 Sep 2017 13:13 WIB
Foto: Repro, buku
Yogyakarta - Keraton Yogyakarta menggelar upacara gerebeg setahun tiga kali yakni Gerebeg Syawal, Gerebeg Besar dan Gerebeg Mulud (Maulud). Dalam upacara itu, selalu ditandai dengan keluarnya gunungan sebagai hajat dalem Keraton Yogyakarta kepada warga masyarakat.

Gerebeg Syawal dilaksanakan pada bulan Syawal atau untuk memperingati hari raya Idul Fitri. Gerebeg Besar dilaksanakan pada bula Dzulhaijjah atau bertepatan hari raya Idul Adha. Sedangkan Gerebeg Mulud dilaksanakan pada bulan Maulud untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Gunungan lanang tempo duluGunungan lanang tempo dulu Foto: Repro, buku "Kota Jogjakarta 200 Tahun, 7 Oktober 1756 - 7 Oktober 1956"


Dalam setiap prosesi ada 7 buah gunungan. Sebanyak lima buah gunungan dibawa menuju Masjid Besar Kauman untuk didoakan oleh penghulu masjid sebelum dibagikan kepada masyarakat. Kelima gunungan terdiri dari gunungan lanang, wadon, darat, gepak dan pawuhan. Satu gunungan lanang dibawa menuju Kadipaten Puro Pakualaman. Satu gunungan lanang lainnya dibawa menuju halaman kantor Gubernur DIY di Kepatihan.
Gunungan lanang tahun 2017Gunungan lanang tahun 2017 Foto: Bagus Kurniawan/detikcom


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam buku peringatan 200 tahun Kota Yogyakarta terbitan tahun 1956 berjudul 'Kota Jogjakarta 200 Tahun, 7 Oktober 1756 - 7 Oktober 1956' yang dibuat oleh Panitiya Peringatan Kota Yogyakarta Ke 200 tahun, terdapat dua buah foto lama warna hitam putih yang dibuat pada tahun 1940-an.

Foto tersebut menggambarkan betapa masih sederhananya pakaian para abdi dalem yang mengusung gunungan lanang dan gunungan wadon yang dibawa ke Masjid Besar Kauman.
Gunungan wadon tempo duluGunungan wadon tempo dulu Foto: Repro, buku "Kota Jogjakarta 200 Tahun, 7 Oktober 1756 - 7 Oktober 1956"


Bentuk dan isi gunungan terlihat sama seperti saat ini. Isi gunungan berupa hasil bumi, sayuran dan lain-lain. Gunungan tersebut menggambarkan kemakmuran Keraton Yogyakarta kepada warganya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads