Ritual tersebut juga bertepatan dengan peringatan hari raya Idul Adha. Ritual dilaksanakan di rumah juru kunci makam Sunan Bonang, yaitu Abdul Wachid. Lokasinya berada tepat dib elakang komplek makam Sunan Bonang, di Desa Bonang, Kecamatan Lasem, Rembang.
Bende bicak sendiri, konon merupakan wujud sabdaSunan Bonang kepada seseorang. Seorang santri dari Kerajaan Majapahit yang bernama Bicak, berubah wujud menjadi sebuah bende (semacam gong kecil) setelah Sunan Bonang secara tidak sengaja menyabdanya.
Kemudian, bende itulah yang kemudian digunakan oleh Sunan Bonang untuk syiar agama Islam di tanah Jawa. Pada akhirnya, bende tersebut dijuluki Bende Bicak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal lanjut dia, suara tersebut merupakan suara dari salah seorang santri yang sedang bertamu, bernama Bicak. Akhirnya santri bernam Bicak itu berubah wujud menjadi sebuah bende karena sabda Sunan Bonang.
Prosesi ritual sendiri diawali dengan pembacaan doa-doa oleh para kiai setempat. Sebelumnya di sekitar lokasi, sudah disiapkan sejumlah gentong berisikan air bunga. Kemudian, bende yang dibungkus dengan kain kafan warna putig hingga berlapis-lapis, mulai dibuka oleh sang juru kunci.
Selanjutnya dicuci menggunakan air yang berada pada gentong-gentong yang telah disiapkan. Warga yang telah memadati lokasi ritual, berebut mengambil air bekas jamasan tersebut.
![]() |
Tak hanya air, mulai dari kain kafan bekas pembungkus Bende Bicak, jajanan suguhan para tamu, sampai bambu sebagai alas jajanan, juga diperebutkan warga. Mereka percaya, barang-barang tersebut bisa membawa keberkahan tersendiri.
"Di luar kota sana banyak pedagang asal Desa Bonang Lasem, dan setiapkali berdagang pasti menggunakan peci. Uniknya, para pedagang itu terbebas dari musibah, para preman karena pakai peci itu. Di dalam peci itu ternyata diselipkan kain kafan bekas pembungkus bende Bicak. Barang-barang ini kami percayai bisa mbarokahi," ungkap Zamroni, salah satu sesepuh desa setempat.
Sementara itu, Supiyati warga DKI Jakarta mengaku jauh-jauh datang ke Rembang hanya ingin melihat ritual penjamasan Bende Bicak tersebut. Pertama kali ia datang acara ritual tersebut, tidak menyangka antusias warga hingga berjubel.
"Ini saya pertama kalinya kesini, karena penasaran. Gak papa jauh-jauh dari Jakarta kesini supaya bisa dapat barokahnya Sunan Bonang," ujarnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini