"Saya kira kita sedang menunggu hasilnya," kata Wiranto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/8/2017).
Wiranto mengatakan kebebasan dalam alam demokrasi memang dipersilakan. Namun ada batasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang dilakukan oleh kelompok Saracen jelas-jelas sudah masuk kepada wilayah untuk memecah belah kesatuan kita sebagai bangsa. Di mana kesatuan itu sedang dibutuhkan saat ini," tambahnya.
Wiranto juga menuturkan Presiden Jokowi tengah menggalakkan budaya kerja untuk membangun negeri. Namun di tengah upaya itu, ada saja pihak yang berupaya memecah belah bangsa.
"Dengan segala kemampuan yang ada, pemerintah mencoba untuk menyatukan potensi negeri ini untuk membangun bersama-sama, tiba-tiba ada kelompok yang kerjanya hanya melakukan upaya-upaya mengadu sana, mengadu sini, membuat berita-berita yang meresahkan, yang mengganggu kita untuk bersatu. Tentu itu tidak bisa dibiarkan," jelasnya.
Karena itu, lanjut Wiranto, polisi tengah menggali lebih jauh untuk melihat secara utuh kasus Saracen ini. Termasuk motif para pelaku apakah sekadar alasan ekonomi atau ada tendensi politik.
"Apakah motif mencari uang, apakah hobi saja atau tendensi politik. Politik diberi kebebasan kok untuk memberikan kampanye. Tapi kampanye yang konstruktif, bukan yang destruktif, yang menjelekkan, yang menjatuhkan orang lain. Itu akan menyebabkan keresahan di masyarakat. Ini yang kita cegah," jelasnya. (rjo/idh)