"Saya tidak menyimak rinci apa yang disampaikan. Tapi di KPK sendiri tentu saja ada hubungan-hubungan ada relasi-relasi kerja antarberbagai unit. Dalam interaksi tersebut tentu ada diskusi dan dinamika sendiri," ujar Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2017).
Di dalam rapat dengar pendapat Aris ditanya adanya isu pembelahan penyidik KPK menjadi 2 kubu. Namun Aris membantah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aris lalu menjelaskan lebih detail terkait persoalan yang mengganggu kinerja KPK. Ia menceritakan menerima e-mail yang menyerang integritasnya pada 14 Februari lalu.
"Dan kelihatannya ini akan mengganggu kinerja KPK, sampai berujung pada surat e-mail yang diberikan kepada saya yang berkaitan dengan integritas saya," sebut Aris di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8)
Selain itu Aris juga dikonfirmasi soal sosok penyidik powerful di tubuh KPK. Sosok ini merujuk pada Novel Baswesan. Aris mengaku kerap bertentangan dengan sosok tersebut.
Meski demikian, Aris menjelaskan pihak yang menentangnya tidak melakukan secara terbuka atau yang lain. Pertentangan dirinya dengan penyidik powerful itu hanya seputar ide.
"Secara terbuka tentu tidak, bukan menentang terbuka seperti itu. Hanya adu konsep, ide, dan sebagainya," jelas dia. (nif/bag)