Kekerasan kembali meningkat di Rakhine sejak pekan lalu ketika para militan Rohingya melancarkan serangan-serangan ke 30 pos polisi dan sebuah pangkalan militer. Lebih dari 100 orang, termasuk sekitar 80 militan Rohingya tewas dalam gelombang kekerasan di Rakhine sejak Jumat (25/8) lalu. Ribuan warga Rohingya pun mengungsi ke negara tetangga Bangladesh.
Menurut badan pengungsi PBB, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (29/8/2017), lebih dari 3 ribu warga Rohingya telah tiba di Bangladesh dari Myanmar dalam tiga hari terakhir. Pemerintah Bangladesh menyatakan, ribuan warga Rohingya lainnya saat ini tertahan di perbatasannya dengan Myanmar. Otoritas Bangladesh telah mengusir ratusan warga sipil Rohingya yang mencoba melintasi perbatasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika Myanmar bersedia, pasukan keamanan kedua negara bisa melakukan operasi gabungan melawan para militan Tentara Arakan di sepanjang perbatasan Bangladesh-Myanmar," ujar seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Bangladesh.
Tentara Pembebasan Rohingya Arakan, ARSA merupakan kelompok militan Rohingya yang mengaku melakukan perlawanan untuk melindungi minoritas muslim Rohingya dari pelanggaran-pelanggaran pasukan keamanan Myanmar dan komunitas Buddha di Rakhine.
Belum jelas apakah Myanmar akan menerima tawaran operasi militer gabungan Bangladesh tersebut.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini